Review Skripsi: Tradisi Perhitungan Weton dalam Pernikahan Masyarakat Jawa Perspektif ‘Urf
-PendahuluanÂ
 Skripsi ini membahas tradisi perhitungan weton dalam pernikahan masyarakat Jawa, khususnya di Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini mengkaji pengaruh tradisi ini terhadap pelaksanaan pernikahan dan bagaimana pandangan masyarakat terhadapnya dari perspektif ‘urf. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis ingin menyoroti pentingnya tradisi ini dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Jawa.
-Alasan Memilih Judul
 Judul ini dipilih karena tradisi perhitungan weton merupakan bagian integral dari budaya Jawa yang sering kali diabaikan dalam kajian hukum dan sosial. Melalui penelitian ini, penulis ingin menggali lebih dalam mengenai aspek-aspek kultural yang memengaruhi keputusan pernikahan dan bagaimana tradisi ini masih relevan dalam masyarakat modern. Selain itu, dengan mengaitkan tradisi ini dengan perspektif ‘urf, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang interaksi antara budaya dan hukum dalam konteks Islam.
-Pembahasan Hasil Review
1. Latar Belakang Masalah
 Latar belakang yang disajikan dalam skripsi ini cukup kuat. Penulis menjelaskan bagaimana tradisi perhitungan weton sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa sejak lama, dan bagaimana hal ini berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan hari baik untuk pernikahan. Penulis juga mengaitkan tradisi ini dengan nilai-nilai agama dan budaya, yang memberikan dimensi tambahan pada penelitian ini.
2. Rumusan Masalah
 Penelitian ini memiliki rumusan masalah yang jelas, yaitu bagaimana proses pelaksanaan tradisi perhitungan weton dan pandangan masyarakat tentang tradisi tersebut. Rumusan masalah ini memberikan fokus yang baik untuk penelitian dan memungkinkan penulis untuk menyajikan temuan yang relevan.
3. Metode Penelitian
 Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan field research. Penulis melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat dan pelaku tradisi, yang memberikan data primer yang berharga. Namun, penulis sebaiknya menjelaskan lebih rinci tentang teknik pengambilan sampel dan analisis data yang digunakan untuk meningkatkan kejelasan metodologis.
4. Hasil Penelitian
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Cabean Kunti masih mempercayai dan melaksanakan tradisi perhitungan weton. Penulis berhasil menggambarkan bagaimana tradisi ini berfungsi sebagai alat untuk menjaga keharmonisan dalam pernikahan, serta bagaimana masyarakat melihatnya sebagai bentuk kehati-hatian. Namun, data kuantitatif mengenai seberapa banyak masyarakat yang mematuhi tradisi ini dapat menambah kekuatan argumen penulis.
5. Analisis Tradisi Weton
 Penulis memberikan analisis yang baik mengenai tradisi weton, mengaitkannya dengan konsep ‘urf dalam hukum Islam. Penjelasan mengenai syarat-syarat ‘urf dan relevansinya dengan tradisi ini sangat membantu dalam memahami konteks hukum dan budaya. Namun, penulis seharusnya menambahkan lebih banyak referensi dari literatur terkait untuk memperkuat argumennya.
6. Kaitan dengan Hukum Islam
 Skripsi ini mencakup analisis yang baik tentang bagaimana tradisi perhitungan weton tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Penulis menunjukkan bahwa tradisi ini dapat dilihat sebagai praktik yang tidak hanya dilestarikan dari nenek moyang tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai agama. Ini merupakan kontribusi penting dalam kajian tentang interaksi antara budaya dan hukum.
7. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan yang ditarik oleh penulis mencerminkan hasil penelitian dengan baik. Penulis menyimpulkan bahwa tradisi perhitungan weton masih relevan dan penting bagi masyarakat Jawa dalam melangsungkan pernikahan. Saran yang diberikan juga konstruktif, mendorong pelestarian budaya dan peningkatan pemahaman hukum di kalangan masyarakat.
8. Kekuatan Skripsi
 Skripsi ini memiliki beberapa kekuatan, antara lain:
• Pemilihan topik yang relevan dan penting dalam konteks budaya dan hukum.
• Metode penelitian kualitatif yang memberikan data yang kaya dan mendalam.
• Analisis yang mengaitkan tradisi dengan perspektif hukum Islam.
9. Kelemahan Skripsi
 Meski demikian, terdapat beberapa kelemahan, seperti:
• Kurangnya data kuantitatif yang dapat memperkuat argumen penulis.
• Penjelasan metodologis yang kurang mendetail, terutama dalam pemilihan sampel.
• Perluasan referensi yang lebih banyak untuk mendukung analisis yang dilakukan.
10. Rekomendasi
 Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti mengeksplorasi lebih dalam tentang dampak perubahan sosial terhadap tradisi perhitungan weton. Penelitian juga bisa mempertimbangkan perspektif generasi muda yang mungkin memiliki pandangan berbeda terhadap tradisi ini.
-Kesimpulan
 Secara keseluruhan, skripsi ini memberikan kontribusi yang berarti dalam pemahaman tentang tradisi perhitungan weton dalam konteks masyarakat Jawa. Penelitian ini tidak hanya menunjukkan pentingnya pelestarian budaya tetapi juga bagaimana tradisi ini berfungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan beberapa perbaikan dalam metodologi dan pengayaan referensi, penelitian ini dapat menjadi sumber yang lebih kuat untuk kajian lebih lanjut dalam bidang hukum dan budaya.
-Rencana dan Argumentasi
 Dari skripsi diatas merupakan contoh referensi judul skripsi yang sangat unik dan menarik. Bahkan tradisi Jawa masih banyak hingga dari daerah ke daerah mungkin berbeda. Hingga saat ini masih banyak yang digunakan tradisi tersebut dan bahkan ada yang sudah tidak dipakai mungkin karena efisien waktu, dan biaya. Rencana Saya menulis skripsi tentang pernikahan adat jawa mungkin tidak dipakainya salah satu tata cara adat jawa adapun larangan - larangan para pengantin saat acara pernikahan akan dimulai atau saat di mulai. Mengapa saya tertarik dari Adat Jawa? Karena kita hidup dari kecil sampai besar di Jawa yang dari tingkah laku, berbicara, dan lain sebagainya itu diatur dalam Adat Jawa. Dan sebelum Islam masuk ke Tanah Jawa ini sudah ada agama asli Jawa yaitu Kapitayan. Maka dari itu ada pepatah: Arab di garab Jowo di gowo yang artinya Arab di olah budaya jawa di pegang erat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI