Mohon tunggu...
Lasty Agustina
Lasty Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Twitter Berbahaya?

20 Juni 2021   19:28 Diperbarui: 20 Juni 2021   19:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bahaya trending topic twitter.

Banyak sekali masalah yang dialami pada trending topic twitter. Mulai dari mehighlight Konten konten yang tidak akurat yang bisa menyebabkan misinformasi hingga bisa dimanipulasi oleh oknum tertentu. Akhirnya twitter mulai mencocokan tweet dengan konteks yang sejalan pada trending topic. Pada september 2019, muncul trending topic yang berisikan sejumlah hashtag yang terkesan memuji muji kpk. Padahal pada saat itu masyarakat mulai terpecah menjadi dua. Ada yang mendukung pergerakan revisi UU KPK dan ada pula yang menolak. Banyaknya hashtag sseperti #KPKKuat dan lain lain menciptakan suasana yang justru berbanding terbalik dengan kenyataan. Suasana tersebut seperti menciptakan statement bahwa mayoritas mendukung revisi UU KPK. Apakah kenyataannya seperti itu?

Menurut riset dari LP3ES, Ismail Fahmi, isi tweet atau cuitan itu tidak ada kaitannya dengan revisi UU KPK. Beliau menilai ini adalah perbuatan buzzer agar bisa memanipulasi masyarakat. " jadi yang diangkat adalah tagarnya, ketika tagar itu masuk dan menjadi sebuah trending topic di twitter. Itu menjadi alat mereka untuk memanipulasi publik" jelas beliau. Bahkan para buzzer kelewat niat sampai sampai membagikan giveaway sebesar 50.000 rupiah.

Menurut ulasan mojok, giveaway ini bisa membuat trending topic dalam waktu yang lama, sehingga berada dimana mana seperti facebook, instagram hingga whatsapp. Sehingga nantinya persepsi publik akan terpengaruh.

Menurut the verge, tahun lalu, para executive twitteer mengakui bahwa trending topic twitter bermasalah. Mereka akhirnya berjanji akan memperbaiki sistem trending topicnya. "Mulai hari ini, beberapa trend akan memiliki perwakilan tweet yang disematkan pada mereka untuk memberikan Anda lebih banyak wawasan tentang trend tersebut. Dalam beberapa minggu mendatang, Anda akan melihat deskripsi singkat ditambahkan ke beberapa trend, juga untuk membantu menambahkan konteks ke trend," kata Twitter.

Juru bicara twitter menyatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki trending topic. Dan langkah pertamanya adalah pengumuman pada 1 september lalu. Menjelang pemilu di AS, para netizen mendesak twitter dengan hashtag #untrendoctober. Mereka berharap minimalnya, pihak twitter menonaktifkan trending topic setidaknya sehingga pemilu di AS selesai. Cara ini diharapkan bisa menahan serangan serangan misinformasi dan hoax yang beredar.

Sebabnya seruan ini muncul adalah setelah MIT Technology Review menerbitkan laporan dengan pernyataan sebagai berikut. aktivitas bot, program komputer yang bisa berjalan secara otomatis, meningkat selama pandemi Covid-19. Bot menjalankan berbagai akun twitter dan bertanggung jawab atas berbagai misinformasi yang beredar di platform tersebut. MIT menemukan sekitar 45 -- 60 persen tweet terkait virus corona didorong oleh akun akun bot. Padahal mayoritas menyebarkan hoaks tentang pandemi covid 19.

Newsletter.tempo.co

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun