Semarang (20/07/2022) – Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun (kronis) yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal, yaitu kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL dan kadar gula darah puasa ≥126 mg/dL. Penyakit DM dikenal sebagai silent killer karena sering kali tidak disadari oleh penderita dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Penyakit DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-7 di antara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta jiwa. Prevalensi diabetes diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia penderita, terutama pada usia 55-64 tahun.
Mengingat tingginya prevalensi dan biaya perawatan untuk penderita DM, mahasiswa KKN Undip mengajak warga di RW setempat untuk mengikuti program pemeriksaan gula darah gratis sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat terkait deteksi dini penyakit DM. Program kerja ini berkaitan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.
Program pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) gratis telah dilaksanakan pada Rabu, 20 Juli 2022, di Posyandu Lansia RW 10 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Target dari program ini adalah warga lanjut usia atau berusia lebih dari 60 tahun.
Kegiatan diawali dengan pemeriksaan rutin kepada lansia yang terdiri atas pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan GDS menggunakan alat glukometer dan strip glukosa. Pemeriksaan GDS dilakukan dengan mengambil sampel darah menggunakan alat jarum suntik, lalu menempelkannya pada strip glukosa yang telah terpasang pada glukometer. Ketika strip dimasukkan, glukosa dalam darah akan bereaksi dengan enzim yang terdapat pada strip. Reaksi tersebut menciptakan arus listrik yang setara dengan kadar glukosa dalam darah sehingga hasil pemeriksaan dapat diketahui pada layar glukometer.
Pelaksanaan program pemeriksaan GDS gratis ini mendapat respon positif dari warga RW 10 yang hadir. Antusiasme warga dapat terlihat dari jumlah warga yang hadir, dan warga dengan sabar mengantre, serta menyimak penjelasan terkait hasil pemeriksaan dengan seksama.
Jumlah lansia yang hadir dalam program ini sebanyak 53 orang. Hasil pemeriksaan menunjukkan 12 warga memiliki kadar GDS di atas nilai normal, sedangkan 41 warga lainnya memiliki kadar GDS normal. Warga yang memiliki kadar gula darah di atas nilai normal diharapkan dapat menjaga pola makan dan hidup sehat, serta memeriksakan diri kembali ke fasilitas kesehatan terdekat dalam waktu 1 bulan.
Dengan dilakukannya program pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi mengenai diabetes melitus, diharapkan warga dapat meningkatkan kesadaran terhadap kondisi kesehatannya serta dapat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus.