Bimbingan Kerohanian Warga Binaan Kristen & Hindu Lapas Namlea, Wujud Memperdalam Hubungan Pribadi dengan Tuhan

Namlea, INFO_PAS -- Sesi bimbingan rohani yang digelar rutin setiap Kamis bagi warga binaan Kristen dan Hindu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea kembali terlaksana dengan khidmat. Kegiatan yang dilaksanakan sejak pagi pada Kamis (2/10) di Gereja Getsemani dan ruang rapat Lapas dibimbing oleh penyuluh dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Buru.

Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy menyampaikan konsistensi pembinaan kepribadian yang terlaksana dalam bentuk pembinaan spiritual tersebut membuat warga binaan makin religius bagi dari segi iman dan ketakwaan maupun akhlak dan perilaku sehari-hari. "Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas sekaligus kewajiban yang harus ditunaikan warga binaan dalam mengikuti proses pembinaan. Dengan menggandeng Kemenag Buru, kegiatan ini bertujuan agar warga binaan menjadi pribadi yang dekat dengan agama dan Tuhan Yang Maha Kuasa," tutur Marasabessy.

Dijelaskan olehnya, bimbingan kerohanian merupakan psikoterapi yang dapat memperbaiki kesehatan mental dan ketenangan jiwa terutama bagi warga binaan.

"Secara psikologi, kegiatan spiritual seperti doa dan refleksi diri mampu menurunkan stres, kecemasan, serta meningkatkan kontrol emosi dan kesadaran moral sehingga membantu warga binaan mengembangkan rasa penyesalan, harapan, dan makna hidup baru. Dengan begitu mereka juga akan terbantu dan dibimbing menjadi lebih baik," tambahnya.

Dok. Humas Lapas Namlea

Sementara itu, Penyuluh Agama Hindu dari Kemenag Buru, Pipin Jujun Pratiwi, mengungkapkan bahwa meskipun penyuluhan baru dilaksanakan dua kali, antusiasme warga binaan terus meningkat terutama bagi dua warga binaan berinisial ML dan RL.

"Hari ini adalah pekan kedua saya melakukan penyuluhan. Materinya meliputi pendalaman kitab Weda dan doa-doa Trisandya. Warga binaan mengikuti kegiatan ini dengan serius dan penuh semangat. Ini menunjukkan keinginan mereka untuk menjadi pribadi Hindu yang taat," jelas Pipin.

Kegiatan bimbingan rohani ini akan kembali dilaksanakan dalam pekan-pekan yang akan datang setiap bulan berjalan. Selain sebagai pemenuhan hak beragama, kegiatan ini juga menjadi bagian dari keterlibatan aktif warga binaan dalam program pembinaan yang nantinya akan tercatat dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN).