Langkah Menuju Hidayah, Warga Binaan Lapas Wahai Rutin Lantunkan Surah Yasin

Wahai, INFO_PAS -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai tidak henti-hentinya mendukung program pembinaan kerohanian melalui rutinitas kegiatan Yasinan yang kembali dilakukan di Masjid At-Taubah Lapas, Kamis (16/10) malam. Kegiatan tersebut merupakan langkah nyata pihak Lapas dalam menyadarkan warga binaan untuk memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar menuju hidayah.

Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, menuturkan bahwa pembinaan spiritual menjadi salah satu prioritas dalam program pembinaan. "Kami percaya bahwa pembinaan rohani mampu mengubah hati dan pola pikir warga binaan. Kegiatan Yasinan rutin setiap malam Jumat ini bukan sekadar rutinitas, tetapi sebagai sarana untuk memperkuat iman, menenangkan batin, dan belajar menerima kehidupan dengan ikhlas," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti Yasinan menjadi momentum kebersamaan antara petugas dan warga binaan. "Kebersamaan dalam beribadah menumbuhkan rasa kekeluargaan. Tidak ada jarak antara petugas dan warga binaan, semuanya sama di hadapan Allah SWT. Kami ingin membangun suasana lapas yang damai, religius, dan penuh dengan semangat perbaikan diri," tambahnya.

Sementara itu Kepala Subseksi Admisi dan Orientasi selaku Ketua Majelis Ta'lim At-Taqwa, La Joi, dalam tausiyah singkat yang diberikan menekankan tentang makna taubat dan pentingnya istiqamah dalam berbuat baik. "Setiap orang memiliki masa lalu, tetapi setiap masa lalu juga memiliki kesempatan untuk berubah. Allah SWT selalu membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang ingin kembali kepada-Nya. Jadikan Yasinan ini sebagai awal perjalanan menuju hidayah," pesan La Joi.

Salah satu warga binaan baru berinisial 'JJ' menyampaikan kesannya atas program pembinaan kerohanian tersebut. "Saya dulu jauh dari ibadah, tapi di sini saya belajar kembali mengenal agama. Setiap malam Jumat, saya merasa tenang dan damai. Saya yakin Allah SWT masih memberi saya kesempatan untuk berubah," ucap JJ.

Kegiatan Yasinan Lapas Wahai tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang mengatakan bahwa pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan adalah pondasi utama dalam mencapai tujuan sistem pemasyarakatan. "Lapas bukan tempat menghukum, tetapi membina. Melalui kegiatan keagamaan seperti Yasinan, kita membangun kesadaran spiritual dan moral yang menjadi fondasi bagi perubahan perilaku warga binaan. Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Wahai yang konsisten dalam melaksanakan kegiatan positif seperti ini," ujarnya.

Kini, suasana religius setiap malam Jumat di Lapas Wahai menjadi waktu yang dinanti oleh para warga binaan untuk menenangkan hati, memperkuat iman, dan memperbarui tekad menuju kehidupan yang lebih baik. Dan dari balik tembok, komitmen Lapas Wahai terlihat perlahan telah mengantarkan langkah menuju cahaya hidayah dengan harapan warga binaan kelak dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang bertobat, beriman, bertaqwa, dan menjadi individu yang lebih baik.

 

Kontributor : Lapas Wahai