[caption id="attachment_260949" align="aligncenter" width="480" caption="Salah satu teng-teng dengan design yang unik"][/caption] Hari minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu. Pasalnya,hari minggu adalah saat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Tak sabar rasanya menikmati hari libur dengan bersantai menikmati suasana kota. Jarum jam sudah menunjukkan angka 09.30,segera bergegas melangkahkan kaki meninggalkan rumah. Sebelum memulai petualangan tak lupa mampir sejenak ke sebuah tempat makan cepat saji untuk sekedar mengisi perut yang kosong. Setelah perut ini terisi, sayapun memutuskan menuju perpustakaan kota. Jaraknya memang cukup jauh,kita bisa naik bis,MTR(kereta bawah tanah) ataupun naik "teng-teng". Saya lebih suka naik teng-teng karena lebih nyaman dan tidak berdesak-desakkan. Mendengar kata "teng-teng" mungkin masih asing bagi sebagian orang. "Teng-teng" adalah sebuah kereta listrik yang terdiri dari dua tingkat,mirip bis tingkat. Sebenarnya namanya adalah trem atau dalam bahasa kantonis disebut tin jhe. Untuk memberitahu penumpang bahwa kereta mendekati halte pemberhentian,masinis membunyikan klakson yang suaranya teng,teng,teng,teng.. Oleh karena itu lebih sering disebut "teng-teng". Dibandingkan dengan transportasi lainnya, teng-teng berjalan cukup lambat. Tentu itu sebanding dengan ongkos yang harus dikeluarkan. Cukupt murah,untuk dewasa $HK 2.30 sedangkan anak-anak $HK 1.50 dan itu berlaku untuk jarak dekat atau jauh. Saya selalu memilih duduk di tingkat atas karena jarak pandang jadi semakin luas. Hembusan angin menambah kenyamanan perjalanan ini. Bagi anda yang hobi memotret,jangan tinggalkan kamera DSLR anda. Banyak object-object menarik untuk bidikan lensa kamera. Atau mungkin sekedar menikmati suasana kota dengan alunan musik favorit di playlist. Di dalam trem tidak diperbolehkan makan dan minum serta harus menjaga kebersihan. Ada juga trem yang disediakan khusus untuk wisata, atap bagian atas bisa dibuka layaknya anda sedang safari. Bahkan ada pula sepasang pengantin yang merayakan pernikahannya di atas trem dengan berkeliling kota. Tak terasa satu jam berlalu,waktunya memanjakan kaki kembali menyusuri jalanan kota.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI