Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Fenomena "Ghosting" dalam Pembelajaran Online

10 Maret 2021   21:44 Diperbarui: 11 Maret 2021   01:16 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara neocortex adalah bagian otak yang dianggap paling berpengaruh pada kecerdasan sosial manusia. Lapisan setebal 2-4 milimeter itu dinilai sebagai keunggulan terbesar manusia, karena perannya dalam perkembangan fungsi persepsi, nalar, dan bahasa.

"Ketika virtual meeting menjadi membosankan, tingkat dopamin cenderung turun dan penguatan positif untuk tetap fokus pun perlahan menghilang. 

Dengan demikian, ada dorongan alami untuk mempertahankan tingkat dopamin dengan mencari pengalaman yang merangsang dari lingkungan sekitar," kata Dr Lim dalam sebuah wawancaranya dengan media pada suatu ketika.

Lalu, berapa lama sebenarnya siswa atau manusia pada umumnya bisa mempertahankan konsentrasi saat kelas virtual? Jawabannya ialah selama 10 menit pertama. Setelah itu, fokus mulai berkurang dan perhatian akan teralihkan ke pikiran lain. Setelah 10 menit berlalu, fokus bisa kembali hanya dalam hitungan detik saja. Namun, setelah 30 menit, siswa akan kehilangan fokus setelah 3 atau 4 menit, karena tubuh mulai merasa lelah atau lapar.

Setelah 30 menit, siswa akan mulai gelisah, memainkan alat-alat tulis, membuka chat di ponsel, atau berpindah ke layar komputer yang berbeda untuk menonton YouTube. Kemudian di menit 40 hingga 50, siswa sudah tidak bisa lagi mendengarkan kelas dengan seksama. 

Di sinilah siswa akan merasa ingin untuk meninggalkan meeting seperti mengambil air minum, pergi ke toilet, atau sekadar ingin meregangkan otot. Siswa sudah tidak tertarik lagi dengan kelas dan seketika menghilang seperti hantu (baca;ghost).

_Lalu bagaimana solusinya?_

Membuat kelas online menjadi menarik bukan lah hal yang mudah namun bukan juga tidak bisa diusahakan. Di awal PJJ saya sendiri pun merasa kalau cara mengajar saya begitu membosankan, hanya membuka kelas di depan layar, meminta siswa membuka materi yang ada di buku lalu menginstruksikan mereka untuk mengerjakan soal yang ada.  

Namun seiring berjalannya waktu saya mulai belajar, mencari cara untuk membuat kelas online saya sangat dirindukan oleh siswa. Diantaranya adalah dengan cara merubah format bahan ajar saya menjadi permainan-permainan virtual. Banyak ragam platform yang menyediakan hal itu, seperti kahoot, quizziz, worldwall dan lain-lain.

Selain itu, penyesuaian durasi belajar juga patut dicoba. Sebagian ahli kesehatan menyarankan agar durasi virtual meeting tidak lebih dari 45 menit. Sementara itu rata-rata 1 jam pelajaran di Indonesia sekitar 30-35 menit. Jadi guru membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 60 menit untuk menyampaikan materi ajarnya. 

Untuk mensiasati terjadinya ghosting pada siswa, guru bisa memakai strategi 2-1-2-1. Maksud strategi tersebut yaitu guru membagi durasi pembelajarannya menjadi 4 bagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun