Selesai mengambil gambar,kembali dia mengedit dan mengepaskan dengan video pembelajaran gambar  lain. Dini hari dia masih berkutat di depan layar monitor.
Tak jarang saat menjelang shubuh dia tertidur di depan laptopnya. Badannya sudah tak kuat menahan lelah.
Pagi hari meskipun ngantuk masih merajuk,namun terpaksa bangun karena berbagi tugas dengan saya menangani 2 bocah yang sekolah daring.Â
Kekurangan seperti suaranya yang kurang jelas,atau ketidak singkronan penjelasan dengan ilustrasi gambar. Komentar saya tentang penguasaan tampang yang masih kurang enak dilihat dibalas "jitakan" di kepala.
Maka ,saat malam tiba dia akan tidur begitu pulas karena semalam kurang istirahat. Besok rutinitaspun dimulai lagi.
Membuat video yang baik pasti sulit. Perlu ilmu pasti dan harus berani otak-atik. Apalagi benar-benar baru belajar. Gaptek tapi ga mau belajar,wassalam.
Itulah banyak guru yang lebih memilih video yang sudah jadi dari halaman video berbagi,atau cukup membagikan catatan .
Pada akhirnya  pembelajaran daring memaksa suami saya untuk kreatif tentunya. Ada tambahan ilmu yang dia dapat dalam mengolah video.Â
Kemudian dia juga jadi harus belajar akting saat merekam dirinya sendiri, ya anggaplah belajar jadi youtuber pak.Â