Saya memasukkan TK agar dia bisa bersosialisai. Mengenal teman dan bermain ,hanya itu. Itung-itung pemanasan.
 Biarkan dia belajar membaca di Sekolah Dasar saja. Lah saya emaknya juga belajar menulis dan membaca kelas 1 SD.Â
Belajar membuat pagar, belajar bikin nol, dulu juga kelas 1 SD dan kayaknya guru saya dulu juga fine-fine aja saya masuk sekolah belum baca. So apa masalah nya kalo dia enggak bisa baca?
Sesimpel itu saya berpendapat hingga akhirnya saya harus menerima kenyataan bahwa..tahun ajaran baru dm pembelajaran dilakukan masih dari rumah.
Bagi kakaknya yang sudah ada di jenjang kelas 6 SD tentu tak jadi masalah. Dia sudah bisa membawa diri. Dia sudah tahu jam berapa kelas daring mulai,pelajaran apa saja hari ini dan tugas apa saja yang harus dikerjakan. Semua dia lakukan mandiri.Â
Tapi untuk anak ke dua saya yang masuk kelas 1 SD tahun ini,ternyata tak bisa sesimpel itu.
Iya , memang gurunya membagikan video keren tentangvpembelajaran di setiap mata pelajaran, tapi ada tugas yang harus dia kerjakan.
 Jika hanya sekedar perkenalan saja ya gampang tinggal ambil gambar kumpulkan,lah untuk tugas yang mengharuskan dia mengisi jawaban bagaimana?
Pertama dia belum lancar membaca,ke dua dia belum lihai menulis lah piye iki?
Untuk anak yang huruf b dan d masih tertukar karena katanya mirip, ini sungguh siksaan yang amat pedih.