Di jakarta sana, ada satu saudara sepupu kami yang sedang mencari nafkah. Sebut saja Romi namanya. Sudah 2 atau 3 tahun ini dia merantau di Jakarta. Kampung halamannya Sumedang namun dia lebih sering di Rancaekek membantu kakak ipar saya berdagang sebelum akhirnya bekerja di Jakarta.
Pernah sesekali jadi piguran membuatnya ketagihan tampil di layar TV dan berharap kembali bisa beraksi. Untunglah dia dapat kesempatan untuk bermain di lenong legenda yang sempat tayang beberapa bulan di televisi swasta. Dia memang sempat bergabung dengan sanggar ananda milik Aditya Gumay sehingga dia berkesempatan kembali menjadi figuran.
Karena wabah di Jakarta semakin parah, maka dia mengabarkan bahwa produksipun katanya dihentikan.
Sadar dia kini sedang rehat ,semua penghuni rumah langsung merasa bahwa ,Romi akan  mudik dan memilih ke rumah kami. Maka sebelum itu erjadi buru-buru saya mewakili keluarga menyampaikan pesan padanya  untuk tak pulang meskipun kini dia tak ada pekerjaan.
Kami ingatkan dia,bahwa di sini banyak orang yang akan beresiko tertular olehnya jika dia datang. Memang tak ada kabar kalau dia sedang  menderita sakit batuk-batuk atau apapun yan menjadi ciri penyakit ini, namun mengingat dia datang dari zona merah yaitu Jakarta,dan dia juga bekerja bersama puluhan orang saat produksi sinetron ,meskipun terkesan " jahat" tapi tegas saya berkata padanya..
"Rom,wayahna tong waka Balik ka dieunya ti Jakarta"
Yang artinya...Rom,jangan pulang ke sini ya dari Jakarta.
Dengan alasan bahwa meskipun kini dia sehat,tapi bukan tidak mungkin dia terpapar virus itu,belum lagi sepanjang jalan di kendara umum dia takkan tahu apakah orang-orang yang bersamanya sehat,atau kah ada yang sudah positif.
 Kalau sudah begitu dia akan menjadi sumber penyebaran bagi saya dan suami, kedua mertua  saya,ke 4 anak kecil dan 3 orang dewasa lainnya. Maklum di sini  3 keluarga berkumpul dalam satu rumah.
Untung saja saya tak kalah cepat dari dia, karena memang dia mengaku tadinya berminat pulang. Meskipun ada rasa iba, tapi demi kebaikan bersama sayapun harus menyampaikannya,semoga doa mengerti.
***
Dibalik daster bunga putih dasar biru,selesai juga curhat ini.