Seperti saya dan suami,meskipun hidup di kota namun ketika pulang ke Cipari kami mengajak anak-anak untuk bermain di sawah,mengamati para petani yang sedang bekerja. Menjelaskan pada mereka apa yang para petani sedang kerjakan.Â
Sesekali anak-anak turun ke sawah tentunya. Lalu kamipun menjadwal makan siang di tengah sawah. Momen itu selaku mereka tagih di masa liburan
Adanya Tanaman di Setiap Rumah  Tangga.
Ada baiknya setiap rumah tangga memiliki lahan garapan. Jika tanah tak luas maka bisa diakali dengan penanaman di pot atau bertanam hidroponik.Â
Anak-anak harus menyaksikan dan merasakan betul rasanya menabur biji,merawat tanaman dan kemudian panen. Untuk kebutuhan sehari-hari di rumah semisal tomat,cabe atau rawit. Saya yakin mereka pasti akan bersuka cita memetik hasil dari tanah sendiri.
Sekolah semestinya bukan hanya sekedar tempatnya teori. Sekolah juga Mestinya jadi tempat menemukan ilmu secara langsung. Dengan menyediakan mini sawah atau kebun,siswa juga diajarkan untuk merasakan proses pertanian atau perkebunan.
Untuk pelajaran Sains, adanya sawah dan kebun juga membantu siswa memahami lingkungan ,ekosistem,habitat dan makhluk hidup lainnya. Adakan waktu di luar jam sekolah untuk bercocok tanam. Bisa dengan bergantian tiap kelas.
Tambah Jumlah SMK Pertanian
Akhir-akhir ini yang banyak didirikan adalah SMJ Jurusan mesin,otomotif, listrik dan komputer. Seolah memang hanya menyediakan SDM di bidang itu. Buat di perkotaan mungkin ya.