Melangkah riang dari Rancaekek di Jumat pagi. Tanpa meninggalkan kewajiban sebelumnya untuk menyiapkan anak sekolah . Jika biasanya saya mengantarkan mereka ke sekolah, maka kali ini saya ikut pergi dengan mereka.
Meski pada akhirnya hanya bisa tiba di pukul 09.00 di hotel Arya duta jl. Sumatera 51 bandung. Haduh, mau apa coba sepagi ini saya mendarat di hotel mewah?
Ya, saya akan ikut meramaikan acara besutan keminfo. Bertajuk 4 tahun Indonesia Kreatif.
Sebagai blogger, saya mempunyai kewajiban untuk menyiarkan hal positif tentang negeri ini. Semua orang harus tahu apa yang sudah pemerintah capai. Jangan hanya mengandalkan berita negatif atau hoaks.
Seperti yang kita tahu, 51% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 132 juta adalah pengguna internet. Dan sekitar 106 juta pengguna adalah generasi milenia. Generasi yang berusia 20 sampai 34 tahun. Usia yang penuh dengan ide dan kreatifitas.
Yang saya harapkan dari acara ini adalah tentu saja informasi akurat tentang negeri kita ini. Â Sudah seberapa kreatif kita dipimpin Presiden Jokowi. Secara presiden kita kurang kreatif apa coba kepribadiannya.
Loh, memangnya mengapa sisi kreatif mesti diselisik? Sehebat apa dampaknya? Apa iya akan menghasilkan pundi rupiah untuk pembangunan?
Ketika hutan kita sudah semakin gersang, dan cadangan minyak bumi tak bisa membuat dompet negeri menebal, maka ada dua hal yang masih bisa kita majukan. Pariwisata dan kreatifitas.
Hal itulah yang disampaikan oleh Bapak Andoko Darta (Tenaga ahli kementrian Komunikasi dan Informatika RI). Beliau sempat bertanya pada para peserta, sebagai pemuda ingin jadi apa kita. Pilihannya mungkin kita ingin menjadi kreator, menjadi orang perduli, orang biasa, pahlawan, cendekiawan, atau kah eksplorer.
Tentang ekonomi kreatif yang selama ini digaungkan tahukah anda bahwa  pertumbuhan e -Comerce Indonesia mencapai angka 78 %. Dengan angka ini, Indonesia menempati peringkat pertama untuk level dunia, ingat ya dunial Loh!