Mohon tunggu...
Landro Siregar
Landro Siregar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beruang Merah Berbulu Garuda (Jokowi dan Debat Capres)

19 Februari 2019   11:32 Diperbarui: 19 Februari 2019   11:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BERUANG MERAH BERBULU GARUDA


Oleh: Saiful Huda Ems (SHE).


Debat Capres putaran kedua yang sama-sama kita saksikan tadi malam (17 Februari 2019) bagi saya merupakan debat capres terhebat sepanjang sejarah Debat Capres di Indonesia. Publik seolah dibuat terperangah oleh penampilan Jokowi yang sangat sederhana dalam berbusana, namun sangat mewah dan memukau dalam berpikir dan mengungkapkan visi misinya. Betapa tidak, Jokowi yang selama ini sering dinyinyiri sebagai presiden yang plonga-plongo dan tidak bisa berorasi, ternyata tampil tanpa teks yang sangat mengagumkan dan menjadikan lawan debatnya tersungkur lemas diberondong berbagai argumentasi jitu Jokowi di hadapan khalayak yang menyaksikannya.

Dari awal debat, Jokowi tampil penuh percaya diri, tegap dan memberi jarak pada meja podium orasinya yang selama ini dianggap sebagai tempat menyembunyikan teks dari para debator. Jokowi seolah ingin memberi kesan,"ini lho saya yang biasa kalian tuduh tidak bisa bicara kalau tidak ada teksnya, sekarang saya tunjukkan bahwa saya sejatinya siap berorasi atau berdebat tanpa teks melawan siapapun !". Dan penampilan mengejutkan serta mengesankan Jokowi di awal acara debat itu, ternyata sanggup Jokowi pertahankan hingga akhir acara debat.

Sebaliknya dengan Prabowo, sosok politisi bangsawan dan mantan jenderal pecatan itu nampak jauh dari harapan para pendukungnya. Ia seperti biasanya selalu bicara grasak grusuk, tanpa perhitungan yang matang dan jauh dari pijakan data-data yang valid dan akurat, setiap serangannya selalu berbalik pada dirinya sendiri, hingga Jokowi dengan mudah dapat mengombang-ambingkan pernyataan Prabowo dalam ketidak mengertiannya sendiri. Prabowo nyaris tak bisa bergeser dari kata-katanya yang selalu diulang-ulang, "pokoknya kita harus berpedoman pada Pasal 33 UUD 1945", mirip seperti advokat yang baru dilantik dan belajar menghafal satu pasal primadonanya.

Dari terkaman pertama Jokowi pada Prabowo soal kepemilikan lahan 340 ribu hektar di Kalimantan dan Aceh yang tidak dapat dibantahnya, hingga munculnya istilah unicorn yang tidak dapat dipahami oleh Prabowo dengan baik, semua orang yang menyaksikan debat tsb. pasti sangat takjub melihat kepiawaian Jokowi dalam menggiring lawan debatnya ke pusaran kebingungan. Dan yang pasti lagi, terbukanya informasi penguasaan Prabowo terhadap lahan seluas 340 ribu hektar milik negara, telah membuat Prabowo gelagapan dan seluruh keluarga Cendana ketakutan.

Orang-orang akan bertanya-tanya dalam hatinya,"bagaimana mungkin seseorang yang selama ini gembar-gembor memihak dan melindungi rakyat, menguasai lahan hingga ratusan ribu hektar milik negara? Itu baru menantu mantan Presiden ORBA, bagaimana dengan anak-anak sang mantan presiden ORBA? Berapa juta hektar luas lahan milik negara yang telah mereka kuasai selama puluhan tahun tanpa ada seorangpun yang dapat dan berani mengungkapnya selain Jokowi?".

Orang yang selama ini teriak-teriak sebagai seorang nasionalis dan patriotik, ternyata tak lebih bagai raja kapitalis yang teriak-teriak berjuang demi rakyat dengan kakinya yang menginjak-injak kepala serta perut orang-orang yang lapar. Percis seperti kaum komunis kekiri-kirian yang selalu teriak-teriak perubahan untuk kaum lapar dan tertindas namun rapatnya di gedung-gedung megah. Dasar Beruang merah berbulu Garuda...(SHE).
Jakarta, 18 Februari 2019.
Saiful Huda Ems (SHE). Advokat dan Penulis, Ketua Umum Pimpinan Pusat Harimau Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun