Mohon tunggu...
Lambertus Magai
Lambertus Magai Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurnalis Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis merupakan suatu hasil karya imajinasi yang di hasilkan melalu pengalaman, pengamatan dalam lapangan maupun observasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pesawat Penjelajah Papua Pertama

4 Juli 2023   07:33 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pesona Indonesia. Ekspedisi gunung salju Cartenz Papua 

Pada tahun 1926, sebuah tim ekspedisi gabungan Amerika-Beranda yangdipimpin oleh Matthew Stirling dan Le Roux (seorang etnolog Belanda) memulai penjelajahan mereka. 

Mereka menyusur sungai Mamberamo sampai ke hulunya, kemudian melanjutkan perjalanan ke arah barat melewati aliran sarah satu (dari dua) anak sungai utama Mamberamo, yaitu sungai Rouffaer. setelah itu, mereka menyusuri anak sungai yang satunya lagi, yaitu sungai Nogolo, sampai akhirnya mereka bisa mencapai suatu wilayah dataran tinggi. 

Di sana mereka berjumpa dengan kelompok etnis yang belum dikenal; kelompok itu ternyata adalah suku Moni yang tinggai di kawasan terluar dari perkampungan suku Lani (orang Dani barat) terjauh. Jika pada dua ekspedisi terdahulu, persediaan logistik yang dibawa adalah untuk memenuhi kapasitas 400 hingga 500 orang, pada ekspedisi kari ini masalah'terlalu banyaknya anggola tim'(yang otomatis menuntut persediaan logistik yang teramat banyak pula) bisa diatasi oleh tim Stirling dengan satu cara. 

"Mereka meminfaatkan'jasa;perawat terbang berbahan bakar air yang disebut sebagai Ern. Inilah kali pertama pesawat dioperasikan di Papua. Penggunaan pesawat ini bermanfaat dalam beberapa hal. Manfaat pertama adalah pesawat mampu membawa persediaan makanan untuk para angg0ta tim ekspedisi kedaerah tujuan lebih cepat. Ini berarti penghematan waktu, sekaligus juga pengurangan secara signifikan jumlah anggota tim yang bertugas sebagai pengankut barang. 

Manfaat lain yang tak kalah pentingnya adalah pesawat bisa terlebih dulu diterbangkan untuk menyelidiki rute perlalanan yang relatif mudah untuk dilalui. Setelah berhasil menemukan rute dimaksud, pesawai bisa kembali untuk mengangkut anggota tim pendahulu dan membawa mereka sejauh mungkin di daerah aliran sungai yang bisa'didarati', sebelum akhirnya parah penjelajah memulai keliling  petualangannya menyusuri jeram-jeram deras di sisi gunung yang sangat suram. 

Sebenarnya, mendaki gunung tidak termasuk salah satu agenda tim gabungan ini, tetapi mereka toh tetap melakukan pendakian juga.'Hadiah' yang mireka terima dari lagiatan mendaki gunung ini adalah mereka bisa menjadi saksi dari kegiatan mendaki gunung adalah mereka bisa menjadi saksi atas berbagai "Pemandagan menakjubkan" dari salah satu pucak tertinggi di dunia yaitu Puncak Cartenz.

Berbeda dengan tim ekpedisi yang dilakukan sebelumnya hal, ini tidak berlaku bagi Wirz. Tim ekspedisi gabungan ini kemudian mendirikan kamp di wilaiyah daratan tinggi tersebut dan menghabiskan waktu selama kurang lebih 2,5 bulan untuk berbaur dengan orang-orang yang berdiam di situ, sekaligus mempelajari kaum yang disebut sebagai orang-orang kerdil'. 

Dalam laporannya mereka menyebut bahwa orang-orang pegunungan ini ternyatalebih ramah dan kalem. Perilaku mereka sangat bertolak-belakang dengan sifat kelompok orang Papua yang mendiami wlayah Danau Datar di Lembah Sungai Mamberamo yang lebih gampang naik darah. 

Ekspedisi ini berhasil mengumpulkan banyak bukti etnografis penting yang kemudian dibagi secara merata untuk para lembaga yang mensponsori ekspedisi tersebut, yaitu The Smithsonian di Washington, D.C, Amerika Serikat dan The Netherlands Committee for Scientific Research (Komite Riset llmiah Belanda). Sebagai tambahan, fotografer resmi tim ekspedisi bernama Dick Peck, berhasil mendokumentasikan'segala lika-liku ekspedisi gabungan ini lengkap dengan lika-liku kehidupan penduduk asli yang sangat representatif'. 

Dokumentasi ini dbuat dalam bentuk film dokumenter yang menghabiskan rol film sepanjang kurang-lebih 20.000 kaki. Hebatnya lagi, film yang dikerjakan tersebut tidak mengalami kerusakan sedikit pun.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun