Mohon tunggu...
Lambas
Lambas Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta warga

Kebenaran tak akan pernah mati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kalapas Gunung Sindur Bogor, Coffee Morning bersama Awak Media untuk Menjaga Kolaborasi dan Sinergitas

21 Februari 2020   00:19 Diperbarui: 21 Februari 2020   00:19 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk meningkatkan sinergitas antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Gunung Sindur Bogor dengan Para awak Media, dua Kepala Lembaga Pemasyarakatan yaitu Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA dan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA, mengadakan Coffee Morning dengan berbagai insan pers,  Rabu (19/2) di Ruang Pelayanan Komunikasi Masyarakat (Yankomas).

Tan Malaka selaku Humas Lapas Khusus Gunung Sindur  menjelaskan kegiatan Coffee Morning tersebut untuk menjaga Kolaborasi dan Sinergitas antara pihak Lapas dengan Para awak media, juga terkait nomenklatur atau Tata Nama dari Kedua Lapas yang mengalami kenaikan Kelas sesuai dengan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor M.HH-12.OT.01.03 Tahun 2018 tentang PeningkatanKelas Lapas.

Beliau mengungkapkan berdasarkan surat keputusan tersebut maka Lapas Kelas III Gunung Sindur naik menjadi Lapas Khusus Kelas IIA, sementara untuk Rumah Tahanan (Rutan) Gunung Sindur naik menjadi Lapas Narkotika Kelas IIA, dimana Lapas Khusus Kelas IIA dipimpin  Bapak Mulyadi dan Lapas Narkotika dipimpin  Bapak Erry Taruna.

Bapak Mulyadi selaku Kalapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur juga mengatakan, bahwa segenap jajarannya akan berusaha maksimal untuk meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di tahun 2020 ini.

Ada pun upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain Pembinaan Humanis terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), kerjasama Kemitraan dengan Pihak Ketiga, dan yang paling penting  adalah meningkatkan sumber daya petugas sesuai dengan Deklarasi Janji Kinerja sekaligus pencanangan Pembangunan Zona Integritas.

"Saya dan segenap jajaran optimis akan meraih predikat WBK di tahun ini, ditambah dengan peluncuran Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) secara online Versi 3.6.1 sebagai penunjang pemberian Integrasi bagi WBP," Ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Bapak Erry Taruna selaku Kalapas Narkotika Kelas IIA menjelaskan sesuai nomenklatur baru dari Rumah Tahanan (Rutan) menjadi Lapas Narkotika Kelas IIA, otomatis akan mengalami perubahan di semua sektor baik Pejabat maupun pengawasan dan jumlah personilnya, dimana Lapas tersebut kedepanya khusus menangani pembinaan para tahanan maupun narapidana Narkotika.

Salah satu bentuk perubahan yang dimaksud  yaitu penambahan personil dalam pengawasan keamanan super maksimum dengan sistem One Man One Cell (satu ruangan satu orang), dan menunggu arahan dari Kementerian untuk pelaksanaan kedepannya.

Bapak Erry Taruna pun menjelaskan,  Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur saat ini dihuni oleh 174 orang, baik itu Tahanan maupun Narapidana dengan kategori Merah dan Hijau, dimana kategori merah ditempatkan di Blok A lantai 2, sementara hijau ditempatkan dilantai 1 di Blok B,C, dan D.

"Rapat bersama di Jakarta awal bulan ini Lapas Narkotika Kelas IIA mengajukan perpindahan tahanan sebanyak 38 orang, 11 orang dipending, 27 orang disetujui, dan 21 orang tahanan sudah dipindahkan keberbagai Lapas oleh BNPT, sehingga sampai saat ini Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dihuni oleh 153 Orang," Tutupnya.

Salam lbss.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun