Mohon tunggu...
Lakon Hidup
Lakon Hidup Mohon Tunggu... -

Menulis itu bagiku serupa sarapan pagi, dan identik dengan helaan nafas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Halo, Ada Ustaz Penipu, Ada Ustaz Anarki...

23 Februari 2014   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang teman menelpon, “Nonton infotainment barusan nggak ?” Saya pun terhenyak. Ada-ada saja orang ini, saya menggerutu. Dalam hati, tentu saja. Padahal dia kan sudah tahu kalau saya ini tidak suka tayangan acara televisi yang satu ini. Tidak ada manfaatnya sama sekali.

Hanya untuk tidak mengecewakan teman yang sudah repot-repot membuang pulsa saja saya ahirnya mau juga menjawabnya, “Nggak. Memangnya kenapa, ada apa ?”

“Wah kamu ketinggalan. Ada ustaz menipu pasiennya. Itu tuh ustaz Guntur Bumi, suaminya pesinetron Puput Melati, “ sahut teman di ujung sana dengan nada suara penuh kemenangan.

Saya kembali terhenyak. Dan hanya mampu berdecak, dibarengi ucapan:” Masya Allah...” dalam hati. Bukan karena kagum, atau juga terpesona. Melainkan merasa kecewa. Bagaimanapun perbuatan menipu, atau yang serupa itu, merupakan perbuatan yang tidak senonoh bagi seseorang yang di depan namanya diembel-embeli sebutan “Ustaz”.

Ya, menurut artinya Ustaz itu tidak lain adalah guru agama, atau guru besar, dalam pemahaman agama Islam – tentu saja. Sementara arti dari kata benda guru adalah orang yang mempunyai pekerjaan mengajar sesuatu ilmu. Lalu kaitannya dengan Guntur Bumi yang di depan namanya ditambah dengan Ustaz itu, apa dia itu memang guru agama. Karena menurut info dari teman yang menelpon saya tadi, konon penipuan yang dilakukan yang bersangkutan terkait dengan pengobatan yang dilakukannya.

UGB (ikut media yang biasa menyebutkan orang dengan hanya singkatannya saja, karena diduga melakukan pelanggaran hukum) biasa membuka praktik pengobatan alternatif, alias diluar ilmu kedokteran/medis. Dan salah seorang pasiennya merasa tertipu, karena tetap saja penyakitnya tidak sembuh-sembuh. Sementara biaya yang dikeluarkan, sebagaimana permintaan UGB, sudah lumayan besar.

Nah, terlepas dari melakukan penipuan atau tidak, sebutan Ustaz bagi seseorang yang melakukan praktik pengobatan, saya anggap merupakan suatu penyimpangan dari kaidah bahasa. Menurut KBBI orang yang berprofesi di bidang pengobatan sebutannya dokter (medis), tabib, dan dukun. Jadi rasanya tidaklah pantas seorang Guntur Bumi menyandang sebutan Ustaz kalau memang pekerjaannya mengobati pasien dengan cara alternatif seperti itu. Apalagi kalau memang tudingan upaya penipuannya itu benar adanya (terbukti secara hukum), bolehlah disebut sebagai orang yang telah merusak agama. Agama Islam, tentu saja. Apa orang yang merugikan orang lain dengan mencatut agama (sekalipun hanya sebutan/istilah),tidak masuk kategori merusak agama (Islam) ?

Belum lagi dengan kabar seorang Hariri yang tempo hari bertindak anarki. Menginjak kepala orang (?) saat mengaji. Waduh, semakin bertambah saja nih orang-orang yang bergelar Ustaz bertindak diluar etika dan yang dicontohkan Muhammad SAW ini.

Halo... Untung saja saya sendiri bukan ustaz. Bahkan bukan siapa-siapa. Cuma orang biasa saja, yang sedang mencoba untuk belajar tahu tentang benar dan salah. Itu saja. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun