"Mam bikinin aku Gyeran Mari ya?" ucap si kecil Kei. "Mam, kalau aku maunya Gyeran Jjim"ucap si sulung Sya. Gyeran Mari adalah sejenis telur dadar dari Korea yang digulung gulung, telur dadar tersebut adalah campuran sayuran berupa irisan wortel dan daun bawang serta bawang bombay dan bawang putihnya. Bedanya Gyeran Mari dan Gyeran Jjim adalah cara masaknya saja kalau Gyeran Mari di goreng maka Gyeran Jjim dimasak seperti di stim sementara untuk irisan wortel diganti dengan irisan tomat.
Gyeran Mari merupakan makanan favorit si kecil Kei sementara Gyeran Jjim makanan favorit si sulung Sya. Jadilah hampir setiap hari saya membikinnya dan herannya, anak-anak gak pernah bosen -_- Padahal terus terang, saya yang masak tiap hari saja sampai bosen ^_^ dan berharap suatu saat gak ada lagi telur ayam di Korea.
Harapan yang sangat mustahil terkabul kan ya? Berjuta juta ayam di Korea masa sih bisa gak menghasilkan telur hehe lagian Korea juga bisa impor telur dari negri negri tetangganya kan ya? Harap dimaklumi hehe mungkin itu sebagai sisi harapan saya yang egois sekali karena kejenuhan saya masak menu yang itu itu saja setiap harinya-_- Waduh gimana mau bisnis kuliner kalau begitu ya hehe. Mungkin harapan yang terlalu berlebihan ya?
Eiitt tapi tunggu dulu, ternyata tanpa disangka sangka harapan saya terkabul lho walaupun tak selamanyaa telur tersebut menghilang. Hanya beberapa hari saja, telur ayam di Korea sempat menghilang dari peredaran. Dan itu udah bikin saya dan banyak ibu rumah tangga serta pedagang makanan yang pakai bahan bakunya telur, serta penggemar telur ayam jadi kelimpungan.
Pingin tahu ya? kok sampai kelimpungan? Yupp kenapa juga sampai bisa telur ayam menghilang di Korea. Emang ayam ayam pada gak bertelur apa ya? Atau ayam lagi ngambek gak mau bertelur karena telurnya dijadiin santapan manusia terus. Ternyata bukan karena itu penyebabnya saudara saudara..
Hem usut punya usut ternyata ini semua tak lepas dari telur-telur yang terkontaminasi dengan insektisida berbahaya bernama fipronil, sebuah pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan semut, kecoak dan serangga lainnya. Beberapa peternakan yang ada di Korea setelah diselidiki ternyata mengunakan obat jenis Fipronil melebihi batasan yang ditetapkan pemerintah. Akibanya mau tak mau telur telur pun terkena pestisida tersebut.
Untuk mengantisipasi dan meredakan kecemasan masyarakat tentang keamanan pangan maka pemerintah Korea dengan sigap memeriksa dan menyita semua telur ayam yang ada, baik dipasaran maupun yang ada dipeternakan. Dan yang terbukti mengandung pestisida maka telur telur tersebut ditarik dan dimusnahkan. Inilah yang menyebabkan telur ayam menghilang dalam beberapa hari. Gara-gara telur menghilang banyak industri makanan yang terpaksa menghentikan produksinya sampai pasokan telur tersedia.
Dan saya sendiri harusnya senang dong karena harapan saya terkabul iya kan? hemm ternyata tidak. Gara-gara telur ayam menghilang saya jadi kerepotan menghidangkan menu sarapan pagi praktis buat anak-anak dan suami. Dari Telur ayam itu sebenarnya bisa banyak menu praktis yang bisa saya buat contoh yang paling simpel bikin telur ceplok, telur dadar, telur stim, toste.
Telur ayam juga untuk campuran makanan yang lain seperti campuran nasi goreng, campuran mie rebus, campuran sup. belum lagi kalau saya mau bikin aneka kue. Nah kan telur itu seolah menjadi bahan makanan yang wajib ada dirumah. Dan lagi gara-gara gak ada telur, kue kesukaan saya yang biasa saya beli juga gak ada karena pembuatnya gak bisa produksi. Ternyata saya juga kena imbasnya ^_^
Padahal di Korea harga telur ayam lebih mahal dari daging ayamnya. Satu box telur ayam yang berisi 30 butir dulu bisa dihargai 5.000 won sampai 7.000 won kalau sekarang bisa 10.000 won (krus won setara dengan 12.000 rupiah). Untuk daging ayamnya yang ukuran lumayan besar bisa seharga 3.000 won sampai 4.000 won. Ternyata walaupun harga telur ayam mahal tetap diburu juga.
Di Korea beli telur ayam itu gak pakai di kiloin seperti di China ataupun di Indonesia. Yuppp beli telur ayam itu pakai box ada yang pakai plastik ada juga yang pakai kertas. Ada yang isinya 10 butir ada juga yang isinya 30 butir. Nah terkadang telur telur tersebut diberi cap kode area daerah mana telur itu di produksi. Dan kadang ada juga tanggal produksinya. Serta ada juga nama peternakannya.