Ilmu pengetahuan adalah usaha sadar untuk menyelidiki,menemukan dan meningkatkan pemahaman dalam hal manusia, segi segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan yang pasti , ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandanganya dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
Ilmu bukan sekedar pengetahuan tapi kumpulan dari pengethaun berdasarkan teroi yang disepakati dan dapat diuji dengan systematis seprangkat metode yang diakui dalam ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat Ilmu terbentuk karena manusia bersabahat fikir klebih jau dari yang dimiliknya
Macam-macam ilmu pengetahuan :
- Naturalsain ilmu-ilmu alam ; bertujuan mengetahu keteraturnyang terdapat dalam alam semsta
- Sosial sain ilmu-ilmu sosial : bertujuan untuk mengkaji keteraturan dalam hubungan manusia
- Humanitis ilmu-ilmu budaya : memahami dan mncari arti kenyataan-kenyataan yang bersfifat manusiawi
 Hubungan dari macam -- macam pengetahuanÂ
Di antara macam-macam ilmu pengetahuan terdapat hubungan yang sanagt erat dan saling berkaitan, yaitu antara ilmu alam yang membahas ilmu-ilmu tentang alam ddengan ilmu sosial yang membahas hubungan manusia , ilmu alam adalah objek dari ilmu sosial adapun contohnya , ilmu agama tidak dapat menyelesaikan masalah teknik atau mesin pabrik yang rusak tapi yang bisa menyelesaikan adalah ilmu alam yang terkusus ilmu fisikan , dan adapun ilmu ilmu yang lain juga seperti itu saling berkaitan antara satu ilmu dengan ilmu yang lainya.
Ciri -- ciri ilmu pengetahuanÂ
- Empirise, yaitu pengetahuan diperoleh berdasrkan pengamatan dan percobaan
- Sistematis, yaitu bebragai keterangan dan data yang tersusun dalam ilmu pengetahuan yang tersusun secara teratur
- Objektif, yaitu ilmu pengetahuan yang  bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi
- Analitis , yaitu pengetahuan ilmiah berusaha membedakan pokok soalnya dan peranan bagian-bagian dari itu.
- Verifikatif, yaitu dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun.
SkeptisismeÂ
Skeptisisme ialah suatu pemahaman yang memandang sesuatu dengan rasa ragu-ragu atau kurang percaya diri terhadap objek, sehingga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan bukti konkrit, memberikan fakta dan suatu kepasian yang seakurat mungkin dan bertujuan untuk mendapatkan kepastian yang tak akan tergoyahkan.