Sebenarnya, hubungan otak dengan memori adalah hubungan antara mengingat dan melupakan. Dalam pendidikan dan usaha menumbuhkan kecerdasan. Selanjutnya, lakukan eksperimen metodik untuk menajamkan ingatan. Otak manusia memang dirancang untuk dapat menyimpan sebanyak-banyaknya memori di dalam kepala. Namun, sayang sekali, otak manusia yang super cerdas ini tidak kebal terhadap penyakit lupa.
Beberapa metode digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Metode dengan melihat waktu atau   usaha belajar (the learning time method).
Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
2. Metode belajar kembali (the relearning method). Seseorang disuruh mempelajari kemabali materi yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu.
3. Metode mengingat kembali (proses recall lebih ditekankan) terhadap apa yang telah dipelajari sebelumnya.
4. Metode asosiasi berpasangan. Subyek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mengingat segala sesuatu yang telah dipelajari, maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subyek disuruh menampilkan kembali (baik secara recall maupun recognition).
5. Metode rekonstruksi. Metode ini menugaskan individu untuk mengonstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle.
Dengan mengetahui penjelasan memori tan teknik bagaimana menggunakan otak untuk mengikat ingatan, diharapkan kita selaku orang tua atau guru mampu memberi penjelasan yang benar kepada anak dan memacu kecerdasannya, terutama dalam hal sains dan eksakta.