Mohon tunggu...
Humaniora

Kaya atau Miskin

19 November 2017   21:49 Diperbarui: 19 November 2017   23:09 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata kehidupan itu unik ya...!!! ada yang jelek juga ada yang cantik dan ganteng , ada yang muda ada pula yang tua, ada yang gemuk juga ada yang kurus, begitupula ada yang yang miskin dan ada yang kaya. Semua ini dibuat sedemikian jenis dan bentuknya agar kita mengetahui kekuasaan allah dan agar kita bisa mensyukuri nikmat ya allah telah berikan kepada kita semua. Dan selalu ingat lah sahabat allah selalu memberikan sesuatu yang sangat pas dan sesuai dengan kita.

Begitu pula dengan seorang pejuang wanita yang berasal dari kota Pahlawan. Ya....! sebut saja namanya Nita , dia adalah seorang anak perempuan yang sangat imut, lucu dan gemesin tapi sayangnya ia dilahirkan di kelungan yang menengah kebawah, kehidupan keluarganya serba kekurangan hanya untuk makan saja sangat sulit. 

Nita memiliki dua saura yang sama -- sma perempuan juga , tepatnya kedua kakaknya alkhamdulillahnya semua keluarganya slalu mensyukuri nikmat yang telah allah berikan , karena orang tua beliau selalu mengajarkan untuk selalu mengucap rasa syukur. Inilah yang membuat saya sangat terinspirasi dengan keluarga kecil ini walaupun dijauhui oleh saudara ayah dan saudara ibunyya bahkan tetangganya mereka tidak pernah membalas bahkan mereka menanngapinya dengan senyuman .

Begitu pula dengan gadis kecil bernama Nita ini. Dia tidak pernah malu setip harinya demi untuk makan dan membantu beban orang tuannya Nita dan kedua kakaknya pergi kesawah dan hutan untuk mencari sayuran yang namanya " kemangi" dan " keningkir" untuk ia jual dirumah makan dekat rumahnya dan bahkan kepasar , perjaan ini ia lakukan ketika pulang sekolah , didalem tansya tidak hanya berisi buku pembelajarannya saja tapi juga ada baju dines yang selalu ia kenakan selesai pulang sekolah yaitu kesawah untuk mencari sayuran di pinggir -- pinggir sawah orang. 

Selain itu pula Nita menjajankan es gabus dilingkungan sekolahnya , walaupun diejek temannya dijaili teman -- temaanya Nita tetap mau berjualan dan tidak pernah malu. Kegiatan ini ia lakukan terus menerus samai ia duduk dibangku sd kelas 6,hingga akhirnya ia melanjutkan sekolah kejenjang SMP , tepatnya ia sekolah di MADRASAH TSANAWIYAH , hal yang serupa Nita alami yaitu slalu dibuli selalu dimaki dan bahkan dikucilkan hanya karan Nita terlahir dari keluarga orang yang serba kekurangan , hal ini ia alami selama Nita duduk di bangku "MTS", tetapi Nita tidak pernah menghiraukan hal itu dia tetap mengahadap kedepan untuk meraih semua cita -- citanya. 

Yang ada dibenak Nita hanyalah " Allah tidak tidur dan allah selalu bemberikan jalan yang terbaik bagi hambanya yang mau berusaha " , setiap hari dia selalu berdoa seperti itu dan allah telah menjawab dan membuktikan kepadanya. bahwasnya disetiap Nita bayar sekolah selalu ada aja rejeki yang allah berikan untuk membayar sekoahlnya. Sampai akhirnya dengan kerja keras dan semangatnya Nita mendaftrkan dirinya ke sebuah kamous terbesar di Kota Pendidikan , dan alkhamdulillahnya Nita ditrima sebagai mahasiswa bidikmisi , jadi dia tidak membayar semua pembayaran kampus malah dia masih mendapat uang pesangon dari pemerintah. Keluarganya sangat bahagia dan bangga dengannya, tapi satu yang sangat saya sukai sikap rendah hatinya tetap saja menjadi ciri khasnya .

Selain kuliah Nita juga meluangkan waktunya untuk bekerja , dan dia sangat pintar sekali membagi waktu karna sudah terbiasa dilatih untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dengan begitu Nita juga punya tabungan dan tidak pernah meminta uang jajan pada ibunya bahkan Nita kadang memberikan uang kepada ibunya begitu pula kedua kakanya juga bekerja keras dan berusaha keras kakak peramanya bekerja diluar negri dan kakak ke -- 2 nya bekerja menjahit di rumahnya , semakin tahun semakin kehidupan mereka semakin enak , serba kecukupan dan bahkan mereka bisa membangun rumah dan kendaraan , bahkan mereka sudah tidak sulit untuk makan.

Kemudian saya bertemu dengan seoran pemimpin rumah mereka yaitu Pak Sanusi , orang yang sangat berarti dlam kehidupan keluarga ini dan saya bertanya pada pak Sanusi " maaf bapak saya Tanya , apa sih yang membuat bapak selalu rendah hari dan selalu berusaha untuk tetap menyekolahkan anaknya dan selalu bekerja keras tak kenal lelah ...? 

" lalu bapak Sanusi menjawb " Begin mbak, kitahidup didunia hanya satu kali mbak dan setelah saya renungi bahwasanya kita di takdirkan allah berbeda -- beda mbak dan saya pridadi sangat bersyukur ketika di tempatkan dikeluarga yang serba kecukupan dan prinsip sya adalah kita tidak dosa ketika kita dilahirkan dari orang miskin, tapi kita berdosa kalau kita mati dalam keadaan miskin " itulah jawapan unik bapak Sanusi kepada kita dan semua ini ia terapkan dianak -- anaknya. Maka dari itu kenapa anak -- anaknya berusaha sangat kuat, ulet dan sangat penuh semangat , karna apa ....?

Hanya karna ingin MERUBAH NASIP MENJADI LEBIH BAIK DAN LEBIH BAIK LAGI TIDAK HANYA DIFINASIALNYA SAJA TAPI JUGA SEMUANYA KAYA ILMU KAYA SENYUM KAYA DAN MASIH BANYAK LAINYA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun