Mohon tunggu...
Lailan Qodariah
Lailan Qodariah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Fakultas: dakwah dan komunikasi Prodi: manajemen dakwah Nim: 0104171038 Kelompok: 83 KKN-DR 2020 DPL: Prof. Dr. Didik santoso M.Pd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Dakwah di Masa Pandemi Covid-19

15 Agustus 2020   07:33 Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Motivasi merupakan dorongan, ataupun minat yang begitu besar di dalam diri seseorang yang sering kali kerap dilakukan untuk mencapai suatu keinginan, cita-cita dan tujuan tertentu. Adanya motivasi membuat diri seseorang berusaha sekuat tenaga agar mencapai sesuatu yang diinginkanya. 

Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan dampak yang baik dikehidupannya, karena tingginya suatu motivasi akan membawah perubahan untuk menggapainya sebuah keingin dan cita-cita yang ada pada dirinya tersebuat dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik lagi. 

Oleh sebab itu, setiap orang sangat membutuhkan yang namanya motivasi untuk dirinya sendiri. Hal ini bertujuan agar diri kita tidak mudah yang namanya putus asa dan merasa down. Serta dapat cepat bangkit saat mengalami kegagalannya.

Jadi adapun pengertian motivasi dakwah disini adalah bagaimana dorongan dalam diri seorang da'i dalam usahanya yang untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan dalam mengajak manusia dengan cara yang baik dan bijaksana untuk menuju kejalan yang benar sesuai dengan perintah allah SWT yang gunanya untuk kemaslahatan dan kebahagian mereka baik itu di dunia dan juga di akhirat.

Dan adapun tujuan dakwah yang seperti kita ketahui bersama bahwasanya didalam al-quran pun telah disebutkan tentang tujuan dari dakwah tersebut, yaitu agar manusia dapat menentukan arah dan tujuanya hidup yang benar dalam kehidupanya. 

Sebagaimana dalam ( QS. An-Nahl 125) yang artinya "serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya tuhanmu maha mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanya dan dialah yang lebih mengetehui orang-orang yang mendapat petunjuk."

Tujuan dakwah adalah suatu faktor yang menjadikan pedoman untuk arah proses yang dikendalikan oleh diri kita dengan secara sistematis dan konsisten, dan kemudian dalam kegiatan dakwah selalu terjadi yang namanya interaksi antara da'i dan mad'u nya yang dalam interaksi tersebut ditujukan untuk mempengaruhi seorang mad'u yang akan membawa perubahan sikap sesuai dengan tujuan dakwah yang mencapai kebahagiaan duni dan akhirat.

Jika dahulu (sebelum pandemi) da'i relatif masih berpatokan pada pola tradisional yaitu dengan ceramah melalui mimbar, pengajian dari satu tempat ke tempat lain atau serta mengandalkan yang namnaya dakwah radio, televisi maupun surat kabar. 

Berbeda jauh halnya dengan saat ini, mau tidak mau para da'i harus mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang terjadi di sekitarnya agar dakwahnya tetap dapat tersalurkan kepada para mad'unya.

Adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah tentunya membuat gerak para da'i benar-benar menjadi sangat terbatas. 

Maka menggunakan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu pilihan yang mesti diambil. Karena saat ini kita dapat melihat bagaimana para da'i justru semakin dekat dengan yang namanya teknologi. 

Atau mungkin tergantung padanya, hal tersebut tentunya sangat menjadi nilai yang positif. Karena di dalam situasi yang serba tidak pasti sekarang ini, kehadiran da'i di tengah umat menjadi suatu fase yang sangat dibutuhkan. 

Hari ini kita bisa melihat para da'i dengan keterampilan retorikanya maupun kefasihanya dalam menerangkan dalil-dalil keislaman yang melalui saluran YouTube, video conference Zoom, siaran langsung di Instagram ataupun Facebooknya.

Bukan hanya sebatas bersifat ceramah, tetapi da'i juga memberikan pencerahan lewat statusnya seperti di Facebook, cuitan Twitter, postingan Instagram maupun penjelasan tentang soal keumatan dalam Whatsappnya.

Jadi dari hal-hal yang ada di atas menunjukkan bahwa dakwah hari ini tidak lagi terbatas untuk kita atau para da'i yang ingin berkomunikasi secara tatap muka, karena sudah semakin luas. 

Dan da'i juga dapat termotivasi oleh kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini yang semangkin harinya semangkin maju dan berkembang, bisa dengan lebih leluasa para da'i untuk menyampaikan kajiannya yang kini semakin bervariasi dengan jangkauan jama'ah nya juga yang lebih luas dan beragam. Karena penggunaan teknologi juga memungkinkan da'i untuk "bertemu" dengan jama'ah baru dan dapat menjadi alat alternatif yang bisa dicoba di masa pandemi seperti saat ini.

Seperti yang kita lihat dan kita rasakan bersama, aturan pemerintah tidaklah cukup untuk mengubah perilaku masyarakat, mengontrol dan menenangkan di masa sulit yang ada pada saat ini. 

Dan angka kasus positif juga yang terus bertambah, tidak konsistennya pelaksanaan aturan-aturan yang ditetapkan dan tidak meratanya bantuan-bantuan yang diterima oleh masyarakat, jika tidak disikapi dengan bijak dan baik tentunya juga dapat menimbulkan konflik. Nah untuk itu da'i juga memiliki tanggung jawab keumatan yang perlu di laksankan dan di segerahkan.

Sebab dakwah itu bukan hanya bagaimana da'i dapat membuat seseorang beriman maupun beribadah kepada Allah SWT. Tetapi juga bagaimana menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-harinya maupun kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya dalam situasi normal (biasa) tetapi juga di masa pandemi yang masih belum berakhir saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun