Mohon tunggu...
Laila abdul jalil
Laila abdul jalil Mohon Tunggu... Pelaksana Fungsi Ahli Pertama- Direktorat Pengelolaan Kekayaan Ilmiah-Badan Riset dan Inovasi Nasional

hobi traveling ke situs-situs bersejarah terutama yang terkait dengan jalur rempah dan peninggalan arkeologi islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Dari Fragmen Keramik Cina Temuan Dari Situs Majapahit

25 Februari 2025   11:59 Diperbarui: 25 Februari 2025   11:45 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fragmen Keramik Cina Dinasti Yuan Koleksi Direktorat Pengelolaan Kekayaan Ilmiah- Badan Riset dan Inovasi Nasional

Siapa yang tidak kenal dengan nama Majapahit, hampir dapat dipastikan semua orang pernah mendengar nama Majapahit, bahkan orang luar negeri sekalipun yang bergelut dengan bidang sejarah dipastikan pernah membaca tentang Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan kerajan besar yang eksis pada abad ke-13 hingga ke-15 M. Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan, pedalaman Jawa Timur dan menguasai armada laut serta mampu menaklukkan kerajaan-kerajaan di pesisir Sumatera, Temasek sekarang Singapura, dan Semenanjung Malayu. 

Kerajaan Majapahit atau dikenal juga dengan nama Wimatikta merupakan kerajaan besar di Nusantara yang naik pamornya pada tahun 1293 masa pemerintahan Sri Kertajasa Jayawarddhana. Kerajaan Majapahit dari Jawa, yang berhasil membangun relasi kekuasaan sampai ke wilayah Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Burma (Myanmar), Campa (Kamboja), Siam (Thailand), Annam (Vietnam), Ceylon (Sri Lanka), dan India. 

Kerajaan Majapahit memiliki angkatan darat dan laut yang kuat. Kota Tuban menjadi pelabuhan terbesar di Jawa, disusul kemudian abad ke-15 muncul kota Gresik yang banyak dihuni oleh orang-orang Tionghoa yang kaya, serta menjadi gudang rempah-rempah dari Maluku. Surabaya dan Jepara juga menjadi penting karena menjadi pengekpor beras yang merupakan komoditas utama dari Kerajaan Majapahit. Hubungan dan interaksi perniagaan dengan daerah-daerah lain baik di Nusantara maupun Internasional menjadikan mata uang Cina mendominasi dalam sistem moneter.

Catatan dari Groenevelt menyebutkan bahwa Majapahit menjalin hubungan dagang yang erat dengan Cina. Bukti adanya hubungan dagang antara Majapahit dengan Cina dapat dibuktikan dari fragmen keramik Cina masa dinasti Yuan yang berkuasa pada abad ke-13 hingga tahun 1368. Bentuk koleksi fragmen keramik  yang dimiliki oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Ilmiah-Badan Riset dan Inovasi Nasional antara lain tempayan, piring, mangkuk, buli-buli, cepu, vas, bokor, botol dengan glasir hijau celadon. 

Selain keramik Cina dari dinasti Yuan, di Situs Majapahit juga ditemukan keramik dari dinasti Song abad ke-10 dan ke-13, dinasti Ming dari abad ke-14 hingga 17, dan dinasti Qing anad ke-17 hingga 19 M. Dari temuan fragmen keramik tersebut dapat ditelusuri sejarah perdagangan Kerajaan Majapahit pada masa lalu.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun