Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

8 Pertarungan Sengit Ahok Selanjutnya Pasca Sabet Dukungan PDIP

21 September 2016   15:04 Diperbarui: 21 September 2016   15:47 6238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Djarot (Tribunnews.com)

Taktik lawan membenturkan Ahok dengan Mega  telah 100% gagal. PDIP dengan timing yang pas telah bulat mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok-Djarot. Dukungan PDIP itu dimaknai sebagai kunci kemenangan sementara Ahok terhadap lawan-lawannya.

Euforia kemenangan Ahok yang memuncak pada selebrasi pendaftaran ke KPU hari ini (21/9/2016) menjadi lebih bermakna ketika dia didampingi langsung Megawati. Dukungan itu akan membungkam segelintir orang di internal PDIP yang selama ini tidak menyukai Ahok. Dukungan penuh Megawati itu juga akan memberi pesan menohok kepada lawan-lawan Ahok.

Akan tetapi euforia kemenangan Ahok itu haruslah dimaknai sebagai kemenangan sementara, kemenangan tahap awal yang sama sekali tidak signifikan. Pertarungan belumlah selesai. Para lawan Ahok masih punya segudang amunisi untuk terus menjegalnya kapanpun dan dimanapun.

Ahok jelas menghadapi pertarungan selanjutnya yang lebih sengit dan menentukan. Apa pertarungan-pertarungan Ahok itu?

Pertama, pertarungan Ahok melawan dirinya sendiri. Ke depan Ahok harus lebih hati-hati terhadap omongannya baik kepada kawan maupun kepada lawan. Setiap kata, gerak-gerik dan tindakan Ahok, akan selalu dan senantiasa disorot. Perang klaim antara Ahok vs Risma misalnya, sempat membuat gaduh media. Bertarung dengan diri sendiri adalah pertarungan paling besar sepanjang hidup. Kesombongan, kecongkakan, ketinggi- hatian adalah karakter yang dalam sekejap membanting seseorang yang sebelumnya berada di posisi puncak ke dasar jurang.

Kedua, pertarungan mempertahankan performa. Ahok harus tetap menjaga performa komunikasi yang baik dengan lingkaran elit pendukungnya. Hubungan mesra dengan Mega, Jokowi, Novanto, Surya Paloh dan Wiranto haruslah terus dibina. Pun Ahok harus mampu bermain cantik soal gesekan  partai pendukungnya PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura.

Demikian juga Ahok harus terus membina hubungan baik dengan Polri, TNI, KPK dan para penegak hukum lainnya lebih akrab. Demikian dengan wakilnya Djarot dan birokrat berintegritas seperti Heru, haruslah tetap proporsional. Bertarung mempertahankan  good communication dan menghindari penampilan munafik adalah pertarungan berat sebagai gubernur petahana.

Ketiga, pertarungan memenangkan hati rakyat kecil. Ahok harus berusaha maksimal merebut hati rakyat kecil di gang-gang sempit pemukiman Jakarta. Ahok harus membuktikan bahwa penggusuran yang dia lakukan selama ini adalah demi masa depan pihak yang digusur dan masa depan Jakarta yang lebih baik. Perlu dicatat bahwa penggusuran atau lebih tepatnya relokasi pemukiman kumuh di bantaran sungai, jalur hijau dan tanah Negara adalah hal yang mutlak bagi sebuah penataan kota modern. Artinya Pemprov DKI harus terus-menerus memberikan kompensasi yang signifikan bagi mereka yang telah menetap di rusun sebelum mereka benar-benar layak.

Keempat,pertarungan dari sisi penyerapan anggaran. Dengan e-budgetting yang sudah diterapkan, maka Ahok harus bertarung dengan para birokrat di bawahnya untuk menggunakan anggaran tepat sasaran dan secepat mungkin. Kritik terhadap terhadap penyerapan anggaran yang masih minim dua tahun terakhir ini telah menjadi senjata ampuh lawan-lawan Ahok.

Kelima, pertarungan dari godaan korupsi dan bentuk gratifikasi lainnya. Ahok jelas harus terus mewaspadai segala bentuk godaan korupsi yang mungkin terus-menerus dihidangkan harum  di hadapannya. Ahok juga harus terus waspada terhadap terhadap berbagai bentuk skenario suap, skenario jebakan, termasuk skenario jebakan wanita cantik. Selain itu, Ahok harus benar-benar mewarning keluarganya dari potensi suap atau bentuk pelanggaran hukum lainnya.

Keenam, pertarungan strategi yang dilancarkan oleh lawan politik selanjutnya. Ahok tidak boleh berhenti bertarung, terus berpikir satu langkah lebih maju dari strategi lawan. Berhenti berpikir strategi baru dan berada di zona nyaman adalah blunder besar bagi siapapun. Memandang sepele lawan adalah tindakan bunuh diri paling mengerikan. Ingat semut sekalipun dapat membunuh seekor gajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun