Mohon tunggu...
Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Isu

Warga biasa, tinggal di Jakarta. E-mail: lahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Dukung Capres, Prabowo di Atas Angin

18 Februari 2023   18:53 Diperbarui: 18 Februari 2023   19:00 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Supiri Jokowi, Kompas.com

Publik penasaran. Siapa sebetulnya capres yang akan didukung oleh Jokowi? Apakah Ganjar Pranowo? Apakah Prabowo Subianto atau Anies Baswedan?

Kita sepakat bahwa hingga bulan Februari ini, tidak ada kandidat lain yang menjadi sosok capres terkuat selain ketiga yang sudah disebutkan di atas. Benar bahwa nama Airlangga Hartanto,  Erick Thohir, Sandiaga Uno atau yang lain disebut-sebut. Namun secara realitas, nama capres selain Prabowo, Anies dan Ganjar masih belum meyakinkan. Tidak percaya? Lihatlah hasil-hasil survei.

Dari kacamata saya setelah menyeruput kopi sore ini, saya mengambil kesimpulan bahwa Prabowolah yang akan didukung penuh oleh Jokowi. Mengapa?

Pertama, faktor Megawati. Megawati pernah berpasangan dengan Prabowo pada Pilpres 2004 lalu, namun kalah dari SBY. Megawati semakin sadar melihat kegigihan dan ketegaran serta pantang menyerah Prabowo. Prabowo pantas menjadi Presiden sebelum dia mangkat.

Dua kali kalah dari Jokowi, dan rela menjadi menteri Jokowi adalah bukti tak terbantahkan bahwa Prabowo adalah seorang negarawan sejati. Ia mengutamakan kepentingan negara ketimbang egonya. Megawati terkesan dengan Prabowo yang mau kompak kembali dengan dirinya dan Puan Maharani beberapa tahun terakhir ini  walaupun pernah menjadi kompetitor Jokowi dalam Pilpres secara sengit.

Jejak Prabowo terpatri manis ketika ikut berjasa  mendukung dan mengusung Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu. Megawati dan Jokowi pantas membalas jasa Prabowo ini dengan mendukungnya menjadi capres. Dukungan Jokowi kepada Prabowo ini sudah dilontarkan pada bulan November 2022 lalu. Kalau itu, walaupun setengah guyon, Jokowi mengatakan bahwa setelah dia, jatahnya Pak Prabowo.

Kedua, Prabowo kaya ide. Ketimbang Ganjar yang masih miskin ide dan gampang diintimidasi oleh lawan politiknya, Prabowo adalah petarung sejati. Ia kaya pengalaman militer dan pengalaman bertarung. Tegas dan bisa ganas menghancurleburkan lawan-lawannya yang lebai. Ia diyakini mampu memimpin Indonesia 2024-2029. Ganjar masih butuh waktu mencapai level manajerial sekelas Prabowo.

Ketiga, faktor keberlanjutan pembangunan. Dengan mengusung Prabowo sebagai capres, PDIP-Gerinda, Megawati-Jokowi-Puan, akan sangat yakin bahwa kursi Presiden akan jatuh kepada Prabowo. Benar bahwa Ganjar punya tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang tinggi di survei. Namun Ketika PDIP sudah mengumumkan Prabowo sebagai capres, maka Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, setengah Jawa Barat, DKI Jakarta, akan dikuasai Prabowo.

Kebersamaan Jokowi-Prabowo selama periode keduanya, sudah cukup memberikan pesan bahwa ada kepercayaan mendalam Jokowi kepada Prabowo untuk melanjutkan pembangunan ibu kota di IKN sebagai legacy monumental Jokowi. Prabowo juga dipercaya akan memproteksi Jokowi dari upaya-upaya kriminalisasi setelah tidak menjadi Presiden lagi.

Keempat, resiko tinggi jika mendukung Ganjar. PDIP sudah mengkalkulasikan bahwa jika mengusung Ganjar Pranowo, maka resiko dikalahkan oleh Anies Baswedan sangat tinggi. Ganjar belum terbukti di level tinggi untuk mampu bertarung. Ganjar terlalu jujur dan cupu saat ini. Anies yang lihai bersilat lidah, akan mempu menundukkan Ganjar dengan mudah. Resiko ini jelas dihindari dengan tidak mengusung Ganjar saat ini. Namun dengan Prabowo, Anies bisa terlihat cupu.

Prabowo cuekin Amin Rais

Berkali-kali Amin Rais ingin bertemu dengan Prabowo namun dicuekin. Tujuannya tidak lain adalah jualan Partai Ummatnya. Lalu kenapa dicuekin? Jelas Prabowo sudah tidak yakin lagi dengan dukungan dari Amin Rais. Itu terbukti dari dua kali Pilpres yang hasilnya kalah. Amin Rais sudah selesai. Apalagi partai Ummatnya belum terbukti eksistensinya dan malah nyaris tak lolos seleksi KPU. Lalu apa yang diharapkan dari Amin Rais selain hanya ingin membonceng dan menebeng Prabowo dengan dukungan pepesan kosong?

Sadar akan hal ini, Prabowo yang sudah mengantongi dukungan dari Megawati dan Jokowi, mencuekin Amin Rais untuk bertemu. Keluh kesah Amin Rais bahwa saat ini betapa sulit bertemu dengan Prabowo, itu karena dia dianggap sudah tidak ada apa-apanya. Jadi respon tepat Prabowo saat Amin Rais mau bertemu adalah dicuekin dan membiarkan Amin Rais menjatuhkan dukungan kepada Anies Baswedan.

Bisikan Jokowi

Sebelumnya kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) sudah menjatuhkan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Namun kemarin, 17 Februari, di bawah pimpinan Immanuel Ebenezer, Jokowi Mania berbalik dari Ganjar dan menyatakan dukungan kepada Prabowo.

Kelompok ini mendatangi kediaman Prabowo di Jakarta Selatan untuk menyatakan dukungan. Immanuel Ebenezer memutuskan untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo. Mereka memilih Prabowo Subianto sebagai capres yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang. "Kami melihat Pak Prabowo Subianto adalah seorang yang loyal dan totalitas sehingga apa yang dilakukannya, menuai hasil yang maksimal," ujar Immanuel

Berbaliknya relawan Jokowi dari Ganjar itu karena ada bisikan halus dari Jokowi. Bahwa mereka perlu mendukung Prabowo sebagai Presiden 2024 dari sekarang. Karena Prabowo yang akan didukung PDIP-Megawati dan Jokowi.

Jika capres dari PDIP dan Jokowi sudah jelas, lalu pertanyaan selanjutnya adalah siapa cawapres Prabowo? 

Cawapres Prabowo masih digodok di kalangan internal PDIP dan Gerinda. Sosok yang muncul adalah Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Jokowi Widodo sendiri. Walaupun belum difinalkan, kelihatannya tingkat kesulitan memilih cawapres Prabowo tidaklah begitu rumit. Lebih rumit memainkan lato-lato hehe.

Salam Kompasiana,
Asaaro Lahagu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun