Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Realita Semu

25 Agustus 2019   19:02 Diperbarui: 26 Agustus 2019   08:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ersha Nur Rahma 


Tahukah kau tentang berharganya hati bagiku?
Namun, begitu mudahnya kau tarik ulur.
Kau harus tahu satu hal,
"Memiliki rasa yang sama"
Hal yang paling membuatku bahagia,
Tapi tunggu . . .
Mengapa ini membuatku meragu,
Disaat aku yakin orang itu kau,
Tiba - tiba aku memutar balik arah,
Aku lebih memilih untuk mundur,
Daripada aku harus jatuh dan terbentur.
Akhirnya kini aku sadar diri,
Yang ada di pikiranmu bukan hanya aku, satu.
Tetapi ada yang lain selain aku,
Yang mungkin lebih memikatmu daripada aku.
Aku sadar aku bukan satu satunya hati,
Untuk menjadi pilihan yang harus kau pilih.
Kau jadikan aku korban diatas hati - hati yang lain.
Jangankan perduli, bahkan kau memilih . . .
Berkutat dengan ego dirimu sendiri.
Coba bayangkan jika kau jadi aku sedetik saja.
Kau takkan sanggup menahan perih,
Atas luka hati akibat tersandung, jatuh lalu patah.
Hingga aku tak mampu memapah diriku sendiri,
Akhirnya aku terbangun dan berdiri sendiri.
Keadaan memaksaku berjalan walau tertatih.
Betapa mudahnya kau membuatku bahagia, tapi semu.
Jika aku dapat memutar waktu,
Aku tak ingin bertemu denganmu.
Memang sudah jalan hidupku,
Bertemu sosok sepertimu.
Yang memang dititipkan Tuhan,
Bukan untuk membahagiakan aku.
Melainkan untuk mendewasakan aku.
Diantara manusia manusia yang pernah ku temui,
Kau adalah salah satu titipan Tuhan
Untuk menguji sabarku.
Semoga hanya aku yang menjadi korban
Atas ke-egoisanmu . . .
Ini semua memang salahmu,
Tetapi aku juga tak bisa menyalahkanmu.
Kisah ini adalah pelajaran berharga bagiku.
Satu hal yang harus kau pahami,
Cinta bukanlah mainan untuk dipermainkan,
Hati adalah sesuatu yang mudah patah dan rapuh,
Terimakasih atas cinta dan rasamu yang semu.
Semoga dia yang menjadi inginmu,
Segera bersamamu, dan bersanding denganmu.
Dari aku yang hatinya telah kau bakar menjadi abu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun