Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Berkumpul di Surga

26 Maret 2019   04:53 Diperbarui: 26 Maret 2019   06:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh: Hastyra PratiwiSiapa yang tak ingin lahir dari ibu dan bapak yang mengerti sunnah? Siapa yang tak mau lahir dari orang tua penghafal Al qur'an tapi siapa sangka qodho qodarNya, siapa yang bisa memprediksikannya?.
 

namaku Aira aku dilahirkan dari bapak yang berpendidikan tinggi dan ibu yang hanya tamat SD, banyak sekali konflik yang terjadi dari kakakku yang susah diatur,hidup semaunya, adiku yang sama saja keras kepala tak mau diberi tahu dan tak mau disuruh suruh, dan  aku adalah pelampiasan semuanya menjadi orang yang serba salah dirumah, dulu setiap ibu memarahiku aku langsung menangis ibuku selalu bilang 

" kamu itu kalo dibilangin, nangis, diginiin nangis, apa apa nangis " dengan keras suara khasnya, sampai akhirnya pikiranku membiasakan untuk bertahan dari setiap perkataannya menahan air mata agar tidak jatuh ia fikiranku saat itu adalah tersenyum akhirnya ibuku memarahiku lagi karna setiap dia menyalahiku aku tersenyum nyengir iya waktu itu fikirku masih kecil jika tak menangis berarti tersenyum, 

bapak yang sibuk dengan pekerjaannya berangkat pagi dan pulang sebelum malam datang lesu rumah rasanya bukan tempat yang nyaman untuknya karena jauh kurasa ada senyuman, rasanya amarah lebih sering ia lontarkan dirumah dari pada di lingkungan ia bekerja, dan aku lagi lagi menjadi orang yang paling diam pemerhati segala kejadian yang terjadi.

"Aira !! Bikinin gue mie goreng dah, laper nih " kakakku pulang dari sekolah langsung melemparkan tas di meja dan memanggilku berharap ku bisa memenuhi pintanya " kak kan mamah udah buatin makan itu di meja makan " sahutku membalasnya " gue kan pengennya mie goreng " suaranya mengeras,"tapikan kak nanti makanannya mubadzir " dengan perlahan aku berusaha meyakinkannya,ibuku datang," apa ini ribut ribut siang siang begini ganggu tidur orang aja!" 

Kami diam melihat mata mamah yang kemerahan "Aira !! " Mama menatapku tajam " mamah kan udah bilang, kalo kakakmu minta makan mie jangan dikasih, jangan dimanjain dia, mau mau aja sih disuruh suruh," aku diam dan hanya menundukan kepalaku " tapi kan mah Airaa.." mamah memotong omonganku " gak ada tapi tapian!!!".

"Dayna, pergi ke warung  mamah udah nulis apa aja yang harus dibeli uangnya di meja makan," " Ah males ah mah capek ini baru pulang sekolah " adiku tak mau bangun dari duduknya ia malah merebahkan badannya bukan bangkit ibuku memarahinya juga memarahiku katanya aku tak bisa menasehatinya sebagai kakak yang baik akhirnya aku yang mengambil tugas adikku dan semua selesai.

Sebentar lagi aku akan lulus dari smp, rasanya aku ingin menjauhkan diri dari rumah ingin lebih tenang dan tanpa keributan aku berniat untuk masuk pesantren setelah berdiskusi dengan bapak dan ibu mereka menyetujuinya.Disini kuberharap semoga aku bisa merasakan hangatnya keluarga seperti teman temanku.

Hari berganti hari, minggu berganti ganti bulan sampai tahunku di pesantren, iya di pesantren aku mendapatkan banyak hal tentang kebersamaan, saling memahami cara menghormati dan masih banyak lagi yang membuatku nyaman didalamnya, teman teman yang datang dari macam macam daerah, aku senang, aku tenang, tapi aku juga ingin merasakan ketenangan itu kebahagiaan itu di rumah yang orang sering sebut rumahku syurgaku, yang orang sering sebut rumah tempat kembali paling indah, aku juga ingin mewujudkannya aku juga ingin !!

Tahun ini adalah tahun terakhirku di pesantren, ada rapat wali murid satri kelas akhir yang dihadiri setiap perwakilan keluarga santri akhir, semua orangtua berdatangan dan akupun menunggu panggilan tak lama kemudian bapak datang dengan asistennya, aku langsung memasuki mobil dan melihat apa yang bapak bawa, dan akupun mencari ponsel bapak untuk sekedar menanyakan kabar mamah kakak dan adik dirumah, tak kudapati ponselnya tapi kudapati ponsel lain, panggilan masuk 

dari Bunda, tanpa fikir panjang kuangkat panggilannya kudapati suara wanita muda," sayang.?" Panggilnya " maaf mau kesiapa yah?" Balasku, dia diam dan langsung menutup panggilan, rasa mengganjal dan penasaran semakin menjadi, kutelusuri kotak masuk dan panggilan, semua bunda yang mengisi, kulihat galeri ponselnya ternyata hari ini bapak merayakan ulang tahun bunda yang di maksud, bapak punya ponsel 2, asisten bapak kulihat sedang mengankat panggilan dan asyik dengan ponselnya, tak lama bapak datang, kutanyakan kabarnya " bapak sehat?" "Alhamdulillah bapak sehat" " bapak itu hp siapa?" Tanyaku penasaran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun