Mohon tunggu...
Lafael Petersen
Lafael Petersen Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kanisius Jakarta

Seseorang yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Raket

Kevin Sanjaya: Pebulutangkis Andalan Indonesia

17 Oktober 2022   17:58 Diperbarui: 17 Oktober 2022   18:03 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kevin Sanjaya Sukamuljo merupakan pebulutangkis ganda putra nomor satu dunia. Sejarah bulu tangkis Kevin bermula ketika ia berumur lima tahun dan memutuskan untuk fokus bermain bulu tangkis ketika ia berumur dua belas tahun. Ia memasuki salah satu sekolah bulu tangkis ternama, yaitu PB Djarum dan di sana ia berlatih dengan giat. Jadwal latihan Kevin adalah lima jam setiap harinya kecuali hari Rabu dan Sabtu di mana latihannya dikurangi dua jam. Ketika pertama kali mengikuti kejuaraan internasional sektor ganda putra, Kevin dipasangkan dengan Lukhi Apri Nugroho dan mampu mendapatkan posisi runner up di kejuaraan Singapore International Series pada tahun 2011. Dengan Lukhi, Kevin menduduki peringkat 182 dunia pada Juni 2012. Setelah berpisah dengan Lukhi, Kevin dipasangkan dengan Masita Mahmudin untuk berlomba di sektor ganda campuran dan mereka mampu menjadi runner up di BWF World Junior Championship pada 2013. Pada tahun 2014, Kevin dipasangkan dengan Selvenus Geh dan mampu menjadi juara di tiga turnamen sekaligus yaitu Bulgarian International Challenge, Vietnam International Challenge, dan New Zealand Grand Prix Gold. Selain itu, Kevin bersama dengan Selvenus mampu menjadi runner up di Indonesia Masters tahun 2014. Lalu, Kevin mencoba sektor ganda campuran kembali pada 2014 dan berpasangan dengan Greysia Polli. Mereka bermain sangat baik hingga mampu mengalahkan ganda campuran nomor 1 dunia Zhang Nan dan Zhao Yunlei.

Sejak 2015, Kevin dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon. Mereka telah menunjukkan prestasi yang luar biasa di mana mereka menempati peringkat satu dunia ganda putra selama hampir lima tahun. Mereka memulai karir bersama dengan mengikuti turnamen di tingkat Asia Tenggara. Dari situ, satu per satu perolehan medali mampu mereka raih hingga semua mata tertuju pada Kevin dan Marcus pada All England 2017. Sejak menjuarai All England, Kevin dan Gideon dikenal sebagai pemain terbaik Indonesia dan akan meneruskan senior-seniornya. Pada 27 September 2017, Kevin dan Gideon berhasil dinobatkan sebagai ganda putra terbaik di dunia. Posisi ini tidak pernah tergantikan hingga 20 September 2022 dan hal ini menjadikan Kevin dan Gideon pemain ganda putra yang menempati peringkat satu dunia terlama.

Berikut gelar juara Kevin dan Gideon:

  • Malaysia Master 2016 Grand Prix Gold
  • India Open 2016 Super Series
  • Australian Open 2016 Super Series
  • China Open 2016 Super Series Premier
  • All England 2017 Super Series Premier
  • India Open 2017 Super Series
  • Malaysia Open 2017 Super Series Premier
  • Japan Open 2017 Super Series
  • China Open 2017 Super Series Premier
  • Hong Kong Open 2017 Super Series
  • Daihatsu Indonesia Masters 2018 BWF World Tour Super 500
  • India Open 2018 BWF World Tour Super 500
  • All England 2018 BWF World Tour Super 1000
  • Blibli Indonesia Open 2018 BWF World Tour Super 1000
  • Asian Games 2018
  • Japan Open 2018 BWF World Tour Super 750
  • Denmark Open 2018 BWF World Tour Super 750
  • Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750
  • Hong Kong Open 2018 World Tour Super 500
  • Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500
  • Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500
  • Blibli Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 1000
  • Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750
  • China Open 2019 BWF World Tour Super 1000
  • Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750
  • French Open 2019 BWF World Tour Super 750
  • Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750
  • Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500

Kevin dan Gideon mendapat julukan 'The Minions' dikarenakan postur tubuh mereka berdua. Ketika di lapangan, Kevin dan Gideon terlihat kecil apabila dibandingkan dengan lawan-lawannya yang tinggi. Akan tetapi, mereka berdua kecil-kecil cabe rawit, di mana postur tubuh yang kecil tidak menghalangi mereka untuk menjadi yang terbaik. Mereka mampu mengembangkan kekuatan mereka untuk menutupi kelemahan mereka. Bahkan, Kevin mendapat julukan 'tangan petir' karena pukulannya yang sangat kuat dan menyulitkan lawan. Meskipun tinggi badan mereka tidak seberapa, mereka tetap disegani oleh lawan-lawannya.

Keahlian Kevin Sanjaya juga diakui oleh pasangannya sendiri, Marcus Gideon. "Dia sangat terampil dari sudut pandang saya. Jika saya harus melatih sesuatu selama delapan jam, saya pikir dia cukup melakukannya lima jam. Dengan keterampilan seperti saya, saya harus berlatih lebih banyak, kalau tidak (maka yang terjadi sebaliknya). Sementara bagi dia tak masalah, dia hanya perlu mengikuti instruksi pelatih dan sudah berada di level terbaik. Tidak semua orang punya kemampuan seperti dia," ucap Marcus. Bahkan pelatih fisik Kevin juga mengakui kehebatan Kevin dengan mengatakan "Kevin itu pemain dengan bakat alam, ibaratnya kalau pemain lain butuh latihan dua bulan, dia kalau cuma latihan sebulan saja, hasilnya pun masih lebih bagus Kevin. Menurut saya, kalau dia betul-betul seratus persen, nggak akan ada yang bisa mengalahkan dia di ganda putra."

Atlet berbakat seperti Kevin perlu terus ditemukan dan dikembangkan. Indonesia sudah dikenal sebagai negara yang memproduksi banyak atlet bulutangkis berkualitas yang telah membuktikan kemampuannya di pertandingan internasional, salah satunya Kevin Sanjaya yang menempati peringkat pertama ganda putra. Selain Kevin, terdapat beberapa nama seperti Gideon, Ahsan, Hendra, Fajar, dan Rian yang berprestasi pada sektor ganda putra. Pada sektor lain, Indonesia juga memiliki banyak atlet yang luar biasa seperti Tunjung pada sektor tunggal putri, Ginting pada sektor tunggal putra, dan Apriyani pada sektor ganda putri. Berdasarkan sejarah dan keadaan terkini, dapat dipastikan Indonesia akan terus menghadirkan berbagai atlet bulutangkis yang mampu menguasai puncak klasemen pada berbagai sektor, khususnya sektor ganda putra yang merupakan sektor terkuat Indonesia saat ini.

Demi mewujudkan mimpi ini, diperlukan lebih banyak fasilitas yang berfokus pada pendidikan bulu tangkis. Sarana yang semakin banyak akan mempermudah akses masyarakat Indonesia untuk mewujudkan mimpinya sebagai atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama bangsa. Namun, minat masyarakat untuk menjadi atlet juga masih rendah sehingga dorongan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Apresiasi yang lebih dapat diberikan pemerintah, baik itu berupa uang ataupun bantuan lainnya. Selain itu, dari setiap individu yang bermimpi menjadi atlet harus memiliki komitmen yang besar agar mampu mendapatkan hasil yang maksimal dan mengharumkan nama Indonesia di kanca Internasional seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo.

"Saya bersyukur dengan apa yang sudah saya dapat selama ini tetapi perjalanan saya belum selesai. Perjalanan saya masih panjang, masih banyak yang mau saya kejar," ucap Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Editor GBS 15

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun