Mohon tunggu...
El N. A.
El N. A. Mohon Tunggu... profesional -

Just El

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Kata/Kalimat dalam Bahasa Indonesia yang (Menurut Saya) Tidak Manusiawi

9 Agustus 2011   19:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:56 12095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

[caption id="attachment_127994" align="aligncenter" width="605" caption="Sumber Gambar : photobucket.com/albums/g434/Eternity_Layouts/heart_book.jpg"][/caption]

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan kondisi yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan segala kesempurnaannya, Allah menjadikan manusia sebagai khalifah yang akan meneruskan ajaran Allah di muka bumi. Bagitu banyak keutamaan dan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Namun sayangnya justru manusialah yang seringkali menurunkan derajat dirinya sendiri baik melalui tingkah laku yang ditampilkan maupun melalui hal lainnya seperti bahasa yang digunakan dalam mengungkapkan berbagai hal tentang manusia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manusia didefinisikan sebagai : “[n] makhluk yg berakal budi (mampu menguasai makhluk lain)”. Namun dalam kamus yang sama, kita juga menemui banyak sekali perbendaharaan kata / kalimat tentang manusia yang justru tidak manusiawi dan tidak menggambarkan manusia sebagai mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya perbendaharaan kata / kalimat, baik kata kerja, kiasan, peribahasa dan pengungkapan tentang manusia, yang berasal dari nama / perilaku hewan dan bahkan perilaku setan!. Penggunaan kata / kalimat seperti itulah menurut pendapat saya tidak manusiawi dan dapat menurunkan derajat manusia sebagai mahluk Tuhan yang utama.

Dalam bahasa Indonesia selama ini kita mengenal gaya bahasa ‘personifikasi’, yaitu : pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Majas). Dalam tulisan ini saya akan menggunakan istilah “hewanifikasi” dan “setanifikasi” untuk mengelompokkan kata / kalimat yang menurut saya tidak manusiawi.

HEWANIFIKASI

Pengungkapan dengan menggunakan perilaku hewan yang diberikan kepada manusia atau sesuatu yang bukan hewan. Berikut ini adalah beberapa contoh kata kerja, kiasan dan peribahasa tentang manusia yang menggunakan kata yang berasal dari nama / perilaku hewan:

(1). Ular / mengular v memanjang seperti ular: antrean orang membeli karcis mengular.

(2). Babi / membabi v bertingkah laku seperti babi; membabi buta ki melakukan sesuatu secara nekat, tidak peduli apa-apa lagi: angkatan udara musuh mengadakan serangan membabi buta.

(3). Bebek / membebek v 1 berlaku seperti bebek; 2 ki mengikuti saja pendapat orang tanpa berpikir (hanya meniru orang lain); 3 ki beristri banyak; pembebek n 1 orang yang mengikuti saja pendapat orang lain; 2 ki orang yang gemar beristri banyak.

(4). Beo / membeo v berbuat seperti burung beo dengan meniru saja perkataan (ucapan) orang lain (tanpa memahami maksudnya); pembeo n orang yang suka membeo atau mengikuti (menirukan) perkataan orang lain.

(5). Semut / menyemut v ki berkerumun (berduyun-duyun dsb) banyak sekali bagaikan semut; sangat banyak: orang menyemut di jalan-jalan yang akan dilalui pawai; kesemutan a berasa senyar (geranyam) pada anggota badan, seperti digigit semut, terutama kaki dan tangan (karena lama duduk tanpa bergerak-gerak atau tertekan terlalu lama dsb): karena terlalu lama bersimpuh, kakiku menjadi kesemutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun