Crush? Mengagumi Seseorang dalam Syariat Islam

Mengagumi seseorang merupakan fitrah setiap manusia. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan dengan memiliki berbagai keindahan, keindahan dalam hati maupun rupa. Tidak salah apabila manusia saling berinteraksi untuk memahami kelebihan satu sama lain. Kita mungkin mengagumi seseorang karena sesuatu yang sudah kita pandang atau kita ketahui, terbiasa mengagumi seseorang karena kepribadiannya, parasnya, pengetahuannya, dan sifat sifat dalam dirinya. 

Seringkali sesorang yang kita kagumi tidak membalas perasaan kita dengan berbagai alasan, sebab memang perasaan tidak dapat dipaksa. Setiap orang memiliki hak atas perasaannya, iya atau tidak, mau atau tidak mau, ini atau itu. Semua itu merupakan bentuk contoh toleransi dan menghargai. Untuk itu kita perlu tau bagaimana mengagumi seseorang dengan benar dalam syari'at Islam agar tidak terjatuh dalam kekecewaan bahkan kehancuran.

Dalam Islam, mengagumi seseorang yang bukan mahramnya (relasi keluarga yang dilarang untuk berhubungan secara dekat) harus didasari oleh ketaatan kepada aturan agama, menjaga kehormatan diri, dan tidak mengabaikan norma-norma Islam. Tidak ada syarat khusus dalam Islam untuk mengagumi seseorang, namun ada batasan-batasan yang harus diperhatikan agar tidak melanggar syariat. 

Syarat-syarat mengagumi seseorang yang tidak dilarang secara syariat Islam:

1. Menjaga Pandangan:

Tidak boleh terlalu sering atau terlalu lama menatap orang yang bukan mahram, karena hal itu dapat memicu timbulnya perasaan yang tidak semestinya. 

2.Tidak Mengarah pada Perbuatan Haram:

Perasaan agung atau suka pada seseorang tidak boleh mengarah pada perbuatan yang dilarang dalam Islam, seperti zina atau mendekati zina. 

3. Menjaga Kehormatan Diri:

Seseorang yang mengagumi orang lain harus tetap menjaga kehormatan dirinya dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak reputasi atau menimbulkan fitnah. 

4. Mencintai karena Allah: