Mohon tunggu...
Laela Nurhayati
Laela Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Praktisi PAUD

Ibu Rumah Tangga, Guru PAUD, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini di Kegiatan Permadani Bunda dalam Bermain Proyek

10 September 2022   16:35 Diperbarui: 10 September 2022   16:38 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tidak kita pungkiri, adanya kemajuan teknologi di era globalisasi secara langsung atau tidak langsung telah menggeser kebiasaan anak-anak dalam berperilaku. Baik dalam permainan, perilaku, gaya hidup maupun cara belajar. Anak-anak sudah meninggalkan permainan tradisonal yang dianggap kuno dan tidak menyenangkan lagi, padahal banyak manfaat yang bisa didapat dari ragam permainan tradisional. (Febriyanti et al., 2018)

Permainan dan bermain merupakan bagian dari dunia anak-anak. Melalui bermain permainan anak-anak dapat memperoleh kesenangan. Bermain permainan merupakan salah satu jenis aktivitas fisik yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), bermain tidak lagi menjadi aktivitas fisik yang mendukung tumbuh kembang anak. Permainan yang dimainkan adalah jenis permainan sepeti game online atau permainan yang terdapat pada gadget. Subrahmayan (Ukasyah dan Irfansyah, 2015: 125) menyatakan anak cenderung tidak bergerak ketika memainkan permainan yang sudah memanfaatkan teknologi. Anak hanya duduk di depan televisi dan bermain dengan menggunakan media tanpa banyak bergerak. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan anak memiliki kecenderungan untuk mengalami obesitas. Tidak hanya berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tetapi juga berdampak pada perkembangan sosial, emosional dan mental anak. Lanjut Rusli Lutan (2001: 17) menyatakan perkembangan jasmani anak tidak semata-mata bergantung pada proses kematangan.

 Perkembangan itu juga dipengaruhi oleh pengalaman gerak anak baik ditinjau dari aspek mutu maupun banyaknya pengalaman itu. Anak harus memperoleh kesempatan yang banyak untuk bergerak dan bermain. Oleh karena itu, seiring dengan adanya kemajuan IPTEK tersebut tidak semata-mata diterima tetapi harus ada pengendalian guna meminimalisir dampak negatif yang terjadi dalam kehidupan khususnya bagi generasi penerus bangsa atau anak-anak. Pada dasarnya anak-anak membutuhkan aktivitas fisik yang memadai untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Aktivitas fisik yang dilakukan juga akan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh anak. Salah satu aktivitas fisik yang sering dilakukan anak-anak adalah bermain suatu permainan. Dengan bermain banyak manfaat yang dapat diperoleh anak misalnya, anak menjadi senang, dapat menjalin persahabatan, memperkaya gerak yang dimiliki anak dan dapat belajar keterampilan baru. Permainan tradisional merupakan salah satu sarana bermain bagi anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan tumbuh kembang anak, terdapat juga nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat membangun karakter anak. (Anggita, 2018)

Selain itu, Permainan tradisional merupakan salah satu sarana bermain bagi anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan tumbuh kembang anak, terdapat juga nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat membangun karakter anak. Selain itu, Permainan tradisional lebih efektif dari kegiatan sehari-hari dalam rangka untuk mengembangkan kontrol objek, kemampuan lokomotor dan keterampilan dasar (Hakimeh Albari dkk, 2009: 126).

Permainan tradisional yang terstruktur sedemikian rupa secara langsung mempengaruhi psikomotor, perkembangan kognitif dan emosional anak. Permainan tradisional dapat mempengaruhi peningkatan kesenangan dari pemain dan positif mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan (Tatjana Kovaevi and Sinia Opi, 2014: 100).

Permainan tradisional sering disebut juga dengan permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu terutama tumbuh dimasyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kebanyakan permainan tradisional dipengaruhi oleh alam lingkungannya, oleh karena itu permainan tradisional selalu menarik, menghibur sesuai dengan kondisi saat itu.

Identifikasi Masalah

Pada dasarnya permainan tradisional merupakan warisan budaya bangsa dan warisan dari nenek moyang yang keberadaannya harus dilestarikan. Sebagai anak bangsa sudah menjadi kewajiban untuk mempertahankan eksistensi dari permainan tradisional tersebut. Permainan tradisional bukan semata-mata permainan saja, akan tetapi terdapat nilai dan unsur budaya yang melekat didalamnya. Di seluruh penjuru Indoesia, setiap daerah memiliki permainan tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi permainan tradisional harus sering dilakukan secara berkelanjutan. Dengan kata lain harus ada konservasi terhadap permainan tradisional itu sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hilangnya atau punahnya permainan tradisional yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun