Mohon tunggu...
Ladynoel
Ladynoel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ubi Ungu, Alternatif Makanan untuk Penderita Diabetes

25 Februari 2017   14:13 Diperbarui: 26 Februari 2017   04:00 12091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : parade.com

Seorang dengan diabetes memang selalu ditekankan untuk lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan. Wajar sebenarnya, karena bisa dikatakan kebanyakan kasus diabetes sebenarnya disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam mengatur pola makan yang tidak seimbang.

Mungkin hal ini sudah berkali-kali diutarakan tapi anehnya tidak lantas membuat orang sepenuhnya paham. Bahwa diabetes bukan sepenuhnya disebabkan oleh kebiasaan Anda mengkonsumsi makanan manis.

Makanan manis memang bisa menyebabkan diabetes. Tetapi justru yang banyak tidak disadari adalah diabetes juga bisa dipicu oleh kebiasaan Anda mengkonsumsi karbohidrat. Di dalam tubuh karbohidrat akan diserap. Karbohidrat akan diterjemahkan sebagai komponen senyawa sakarida yang sebenarnya merupakan senyawa gula. Dari formula sakarida inilah kemudian karbohidrat diserap oleh darah dan bersekresi menjadi glukosa. Jadi sebagian sumber glukosa dalam darah bisa jadi berasal dari asupan karbohidrat bukan hanya gula.

Dari urusan karbohidrat dan sakarida ini, kita akan melihat bahwa ternyata karbohidrat sendiri bisa terdiri dari satu jenis sakarida yang kemudian dikenal dengan sebutan monosakarida. Sedang sisanya adalah karbohidrat yang terdiri dari beberapa jenis sakarida yang kemudian disebut dengan polisakarida.

Pada mereka yang memiliki masalah diabetes, karbohidrat dengan jenis polisakarida jauh lebih sehat untuk membantu mereka menjaga stabilitas tingkat glikemik mereka. Ini karena tubuh akan mencerna  polisakarida lebih lama dibandingkan jenis monosakarida. Proses cerna yang panjang ini akan membuat tubuh Anda menahan rasa kenyang lebih lama.

Prinsipnya, orang baru akan makan kalau lapar kan? Kalau perut Anda masih kenyang Anda tentu akan makan lebih sedikit. Meski kadang prinsip ini tidak selalu berjalan demikian, banyak juga orang yang tetap doyan makan walaupun perutnya masih terasa kenyang.

Polisakarida sendiri menandakan bahwa di dalam karbohidrat tersimpan kandungan serat yang tinggi. Pada umumnya serat akan menghambat dinding-dinding usus halus untuk memaksimalkan penyerapan glukosa. Sehingga sebagan glukosa akan turut larut menuju jalur pembuangan di usus besar.

Apa saja sebenarnya yang bisa dikatakan sebagai karbohidrat yang tergolong polisakarida? Tentu saja sangat banyak, dan mungkin beberapa sudah Anda ketahui sebelumnya. Sebut saja nasi merah, oatmeal, flaxseed, gandum utuh, quinoa dan masih banyak lagi.

Dan di Indonesia sebenarnya juga terdapat jenis asupan karbohidrat yang termasuk dalam kategori polisakarida, yakni ubi. Dan karena itulah pada kesempatan kali ini kita akan mencoba melihat bagaimana manfaat ubi ungu bagi pengidap dabetes.

Kenapa ubi ungu? Apa istimewanya dibandingkan dengan jenis ubi lainnya?

Pada dasarnya semua jenis ubi memiliki manfaat yang sama, karbohidrat yang bersifat polisakarida membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Kandungan nutrisi di dalamnya juga kurang lebih sama. Di dalamnya dikenal mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin C, folat, B6 dan betakaroten yang didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A. Juga tersimpan sejumlah jenis mineral seperti magnesium, mangan, kalium, kalsium, zat besi dan beberapa jenis mineral lain.

Yang membuat ibu ungu istimewa adalah kandungan antosianin yang menjadi faktor pembawa warna ungu pada daging umbi.

Apa kelebihan dari senyawa antosianin?

Kelihatannya ceritanya akan kembali perlu digambarkan dulu sebelum Anda bisa memahami bagaimana antosianin bisa memberi manfaat untuk pasien diabetes.

Sederhananya, pada pasien diabetes dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah, mereka akan mendorong protein untuk mengikat molekul gula tadi. Proses ini akan menyebabkan terbentuknya sejenis senyawa baru yang dkenal dengan istilah advanced glycation end products (AGEs).

Senyawa AGEs inilah yang kemudian menyebabkan sejumlah masalah dalam tubuh. AGEs ini akan memiliki berpengaruh negatif terhadap dinding pembuluh darah termasuk dinding pembuluh arteri yang bila diabaikan akan membuat pasien menjadi lebih rentan mengalami arterosklerosis. Penyakit ini mengacu pada kerusakan dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan masalah stroke dan serangan jantung.

Jantung yang kerap dilewati darah yang mengandung AGEs ini juga cenderung menjadi lebih rapuh. Demikian pula dengan sistem saraf, liver dan ginjal. Itu pula yang menyebabkan pasien diabetes dalam jangka panjang bisa mengalami sejumlah keluhan komplikasi seperti masalah jantung, liver atau masalah kerusakan mata dan fungsi saraf.

Nah di sinilah peran antosianin untuk membantu pasien diabetes. Antosianin bekerja untuk menghambat proses terikatnya gula pada protein dan proses pembentukan senyawa AGEs ini. Mereka yang rutin mengasup makanan dengan kadar antosianin yang tinggi cenderung mengalami penurunan resiko diabetes hingga 50%.

Antosianin juga bekerja mendorong sel-sel dalam tubuh untuk lebih aktif dalam membaca sinyal yang diberikan untuk menstimulasi sel menyerap glukosa lebih banyak. Antosianin juga bekerja merawat sistem saraf dalam tubuh jadi tubuh Anda tidak mengalami kerusakan saraf.

Pasien dengan diabetes memang rentan mengalami masalah saraf. Beberapa mengeluhkan kerusakan pada fungsi saraf tertentu, bahkan banyak pasien diabetes juga mengeluhkan masalah disfungsi ereksi.

Bagaimana memaksimalkan manfaat ubi ungu untuk diabetes?

Bukan rahasia lagi, kalau nutrisi dalam makanan mentah jauh lebih utuh daripada makanan yang sudah diolah. Hal demikian juga berlaku ketika Anda mengkonsumsi ubi ungu. Hanya saja tentu tidak mungkin kan mengkonsumsi ubi ungu dalam keadaan sepenuhnya mentah?

Jadi Anda memang tetap disarankan untuk mengkonsumsi ubi ungu yang sudah dimasak. Cara terbaik mendapatkan manfaat ubi ungu tanpa kehilangan terlalu banyak nutrisi adalah dengan mengolahnya  dengan kulit atau dibiarkan utuh. Kulit ari dari umbi akan membantu menahan nutrisi dalam umbi. Anda bisa mengukus atau memanggang umbi sebagai pilihan pengolahan yang aman.

Hindari mengolah umbi dengan cara Anda haluskan karena metode ini akan merusak sejumlah komponen dari polisakarida di dalamnya menjadi monosakarida. Karbohidrat jadi lebih mudah diserap tubuh dan manfaat ubi untuk menahan rasa kenyang lebih lama akan hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun