Mohon tunggu...
Kezia Aurellia
Kezia Aurellia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bazar Sebagai Tradisi Tahunan di Desa Buntu, Wonosobo

26 Maret 2024   08:49 Diperbarui: 26 Maret 2024   09:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Bazar yang dilaksanakan di Desa Buntu, Wonosobo (Dok. pribadi)

Local Immersion merupakan kegiatan atau program sekolah yang dilaksanakan oleh sekolah Global Prestasi dan diikuti oleh murid-murid kelas 10. Program ini memberi kesempatan untuk para murid merasakan tinggal disuatu desa dan hidup disana. Local Immersion dilaksanakan pada tanggal Senin, 4 Maret 2024 di Desa Buntu, Wonosobo dengan berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di sana seperti Mengajar, Bazar, Posyandu dan Pentas Seni. Namun di dalam artikel ini penulis akan membahas tentang Bazar yang sudah menjadi tradisi di Desa Buntu tersendiri. 

Pertama-tama, kami  berkumpul di Shelter sekolah dan melakukan briefing . Lalu kami menaiki bis yang sudah dibagi menjadi 3, yaitu bis 1, 2 , dan 3. Kita mulai berangkat dari jam 8 malam, dan menempuh jalan selama 10 jam.  Sesampainya di Desa Buntu, udara disana sangatlah sejuk adanya rintik-rintik air hujan yang turun. 

Kami melaksanakan kegiatan bazar pada hari kedua dari kami tiba di Desa Buntu. Kegiatan bazar ini sudah menjadi “tradisi” tahunan di Desa Buntu karena program Local Immersion sudah mulai dilaksanakan dari tahun ke tahun. Penduduk disini pun mulai terbiasa dengan adanya kegiatan ini. Dengan melaksanakan kegiatan bazar, kami, para pelajar dapat mengetahui antusiasme dari penduduk disana. 

“Tahun lalu memang ada bazar, pulang-pulang bawa banyak kantong isinya baju,” tutur Istri dari bapak Dwi Kasno ( 04/03/2024). 

Antusiasme dari penduduk disana sangat tinggi, karena penduduk disana sangat menunggu kegiatan bazar dan membeli barang-barang yang murid-murid jual dengan harga yang tergolong rendah. 

Bazar juga dapat disebut pasar yang sengaja diselenggarakan untuk beberapa jangka waktu . Arti lain dari bazar adalah pameran dan penjualan barang-barang yang hasilnya untuk amal. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan norma sosial. Seperti yang sudah disinggung tadi bahwa kegiatan ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan per tahunnya. Jadi norma sosial ini dapat dikaitkan dengan folkways . Menurut teori Soerjono Soekanto, folkways merupakan norma kebiasaan yang berawal dari perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga terbentuklah suatu kebiasaan untuk melaksanakan sesuatu dan menurut Budi Pramono dalam buku Sosiologi Hukum ( 2020 ) bahwa “Kebiasaan adalah rangkaian cara yang lazim, wajar, dan sering dilakukan berulang oleh kelompok tertentu,” teori ini berkaitan dengan satu sama lain dan dapat mewujudkan adanya tradisi bazar di Desa Buntu. Maka dari itu tak sedikit juga pembeli dari kegiatan bazar yang  sudah mengetahui tentang sistem berlangsungnya bazar. 

Kegiatan bazar dalam program Local Immersion di Desa Buntu  merupakan cerminan dari interaksi antara siswa siswi dengan adanya norma sosial. Bazar tersebut juga tidak hanya sekedar kegiatan biasa tetapi juga menjadi bagian penting untuk menjawab antusiasme warga di Desa Buntu yang ingin membeli barang-barang yang dijual di bazar tersebut. Juga untuk melanjutkan tradisi atau salah satu kegiatan yang selalu dilakukan saat adanya program Local Immersion ke Desa Buntu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun