Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Minim Pembina Mahir Golongan Siaga, Sebuah Catatan Khusus Pembinaan Pramuka Siaga Kwarcab Banyuwangi

23 November 2018   15:02 Diperbarui: 23 November 2018   15:57 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ROGOJAMPI - Pembinaan pramuka siaga di gugusdepan kurang berkembang sehingga membuat peserta didik tidak dapat melalui tingkatan dalam golongannya. Kondisi tersebut menarik untuk dibahas lebih dalam untuk menelusuri benang merahnya. Lensa karana mencoba menemui Abdul Wahid, pembina gugusdepan yang berpangkalan di SD Negeri 2 Bubuk Kecamatan Rogojampi, Sabtu (27/10/2018).

"Kegiatan pembinaan pramuka siaga di SDN 2 Bubuk belakangan terkendala kurangnya pembina mahir dalam bidang kepramukaan yang membuat kegiatan pembinaan pramuka menjadi tidak maksimal," jelas Wahid.

Fenomena ini menyebabkan peserta didik Pramuka kurang mendapatkan pola pembinaan yang terarah.

Padahal, masalah tersebut perlu penanganan lebih lanjut agar pembinaan dan kegiatan pramuka siaga berjalan baik.

Wahid menambahkan, Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang juga kurang maksimal menyelenggarakan kegiatan kepramukaan golongan siaga. Akibatnya pihak gugusdepan tidak mempunyai target yang jelas dalam melaksanakan kegiatan pembinaan pramuka.

"Untuk sementara ini, kegiatan pramuka di SDN 2 Bubuk hanya sebagai formalitas saja, dan target dari kegiatan pramuka tersebut belum ada," imbuhnya.

Kegiatan Pramuka, kata Wahid, hanya peringatan hari jadi pramuka yang terkesan rutinitas. Biasanya hanya kemah biasa dan tidak ada kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti lomba cerdas cermat tentang kepramukaan, dan lain sebagainya.

"Andai saja ada program dari atasan atau kwartir cabang, maka dari setiap ranting dan gugusdepan bisa menjadikan program tersebut sebagi acuan dan target yang nyata dan harus dicapai oleh gugusdepan," cetusnya.

Ditemui secara terpisah, Fatur Rochman, Andalan Cabang urusan Pembinaan Pramuka Siaga menanggapi pembinaan pramuka siaga yang mengalami kendala di gugusdepan beberapa tahun belakangan, di gugusdepan sangat minim tersedia pembina Pramuka yang mahir siaga.

"Setelah diamati penyelenggaraan KMD dan KML selama ini, ternyata golongan siaga tidak diminati oleh para pembina Pramuka. Menurutnya, untuk membina pramuka siaga itu perlu "open", telaten, dan harus menggunakan banyak permaian-permainan," imbuh Fatur.

Dia menambahkan, pada tahun 2019 urusan siaga oleh Kwartir Cabang diberi pagu anggaran kegiatan Pramuka golongan siaga, seperti bazar, pesta siaga, dan prestasi siaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun