Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nyanyian Senja

21 Juli 2018   16:30 Diperbarui: 21 Juli 2018   16:48 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat matahari akan terbenam, Jumadi masih saja terduduk di teras rumah dinasnya, sambil memandangi gawai android, hasil pemberian pihak ketiga yang melaksanakan pembangunan Perbaikan Kamar Mandi di Kantornya. Sepert biasa di sorenya, di teras yang penuh makna dan bersejarah itu telah terhidang goreng pisang saba dan segelas kopi hitam andalannya, Nasgitel ( Panas, Legit Kentel ).

Sambil buka-buka gawai yang baru berumur seminggu tersebut, Jumadi membuka beberapa akun media sosialnya, sudah pasti banyak teman-teman saat sekolahny dulu di sapanya, sambil kenakan headset Jumadi pun mencoba suara merdunya pada aplikasi karaoke, dan suara merdu Jumadi terdengar begitu indahnya seiring sang surya perlahan mulai tenggelam.

' Kau cantik hari ini, dan aku suka.... "

Tiba-tiba kidung senja karaoke Jumadi terdengar Siti, yang tak lain adalah istrinya, sambil berkacak pinggal dan mata melotot, menghampiri suaminya yang sedang berkaraoke ria tersebut.

" Apa... jadi hanya hari ini mamah cantiknya, jadi karena di kasih kopi dan goreng pisang, mamah di bilang cantik, tapi kenapa hanya hari ini cantiknya..heeeeh " mata masih saja melotot

" apa kemarin-kemarin mamah ini jelek... ayo jawab jangan diam aja pah "

Sambil copot headset dan matikan gawainya, Jumadi mencoba menjelaskan pada istrinya.

" Mah dengar dulu, tadi itu papah sedang nyanyi karaoke, bukan bermaksud muji mamah atau perempuan lain, itu syair lagu mah " Jumadi mencoba menjelaskan dengan perlahan.

" Kalau itu sebagai pujian kepada mamah, kan kemarin juga papah nyanyiin lagu itu, mah " imbuh Jumadi.

" haaaa... jadi papah kemarin, dan kemarin-kemarinnya lagi berkata begitu yaaa ?

" Ya Allah Pah, terima kasih yaaa sudah bilang mamah cantik di setiap harinya, mamah makin sayang sama papah jadinya" imbuh sang istri sembari pegangin tangan suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun