Mohon tunggu...
PKBM TANDA GENAP
PKBM TANDA GENAP Mohon Tunggu... -

PENDIDIKAN NON FORMAL KEJAR PAKET A - KEJAR PAKET B - KEJAR PAKET C - 085719910121 / 08129996492.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bumi Pancasila Menerima Gafatar Melalui Event Karnaval Seni dan Budaya Isen Mulang Propinsi Kalteng

20 Mei 2013   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:16 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="960" caption="GAFATAR ISEN MULANG"][/caption] Sabtu, 18 Mei 2013 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kalimantan Tengah yang ke 56, di mana seluruh warga dari 13 Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah serempak hadir ke tengah pusat kota Palangka Raya. Ribuan warga tersebut berniat menonton Festival Seni dan Budaya yang di selenggarakan oleh Propinsi Kalimantan Tengah sebagai acara rutin tahunan, tidak hanya itu saja KALTENG EXPO, dan Lomba Perahu Hias yang diadakan di Sungai Kahayan turut memarakkan acara tersebut. Walaupun masih seumur jagung, Organisasi Kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) ikut andil dalam karnaval seni dan budaya, terdapat 108 grup yang terdaftar, dari kelompok umum, paguyuban, sekolah, universitas, perusahaan, dan seluruh perwakilan satuan Dinas Propinsi yang ada di Kalimantan Tengah. GAFATAR merupakan satu-satunya ORMAS yang hadir mengisi barisan karnaval diposisi nomor 89. GAFATAR mengajak kepada seluruh warga KALTENG untuk mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila dengan semangat Isen Mulang, kalimat itu pun tertera dalam spanduk yang diusung dari awal start sampai dengan finish. Audiensi kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga berjalan dengan lancar, dan mereka merencanakan pertemuan yang lebih serius untuk membahas kerjasama program lebih lanjut. Setelah secara simbolis Bapak Gubernur Teras Narang beserta iring-iringannya membuka acara karnaval, beliaupun diberi kehormatan untuk melihat seluruh peserta pawai dan menonton aksi yang dipertunjukkan. Setiap kelompok peserta pawaipun diberi kesempatan membuat pertunjukkan dalam waktu 3 menit. Aksi teatrikal sederhana yang dirancang tim berkisah tentang sebuah negeri yang damai dan sejahtera adalah kondisi sebelumnya yang dirusak oleh para penjajah, mereka memecah belah persatuan dan merampas harta yang dimiliki Nusantara dimana tempat anak-anak bermain, dan para orang tua bercengkrama dengan alam nan elok. Dengan semangat Isen Mulang (pantang mundur) ada pemuda Dayak yang membawa Pancasila dengan gagah berani untuk menyadarkan dan menyatukan seluruh anak bangsa yang terpecah belah. Terjadilah perlawanan kepada penjajah dan setelah itu Bumi Nusantara menjadi bumi yang damai sejahtera kembali di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa. GAFATAR tentunya bertujuan untuk melakukan sosialisasi secara masive kepada khalayak umum tentang kehadiran-Nya di Bumi Pancasila ini. Melalui salah satu pendukung GAFATAR sukses untuk membagikan 5 profile organisasi dan Tabloid kepada Gubernur, WAGUB, KAPOLDA, Bupati, dan Wakil DPRD KALTENG. Aksi teatrikal pun mendapat perhatian dan applause meriah dari para pajabat daerah dan warga KALTENG. Nilai ajaran ini dibawakan oleh 40 orang peserta karnaval pendek terdiri dari pengurus DPC KALTENG, anggota laki-laki maupun perempuan, serta diikuti oleh anak-anak Sekolah Berbasis Rumah (homeschooling GAFATAR KALTENG). Tak luput juga siaran TVRI lokal meliput aksi dalam siaran khusus berita KALTENG, media asing, dan media cetak yang memberikan kontribusi berita khusus tentang GAFATAR. Dari sisi edukasi, kerjasama kelompok telah diajarkan dalam nilai-nilai sosial yang langsung dituangkan dalam bentuk aksi. Kesatuan mental juga manjadi tujuan panitia kecil dalam mengikuti event ini, agar perjalanan selanjutnya dapat ditempuh dengan jiwa besar, dan semangat yang sama. Tidak lupa kami menyampaikan apa makna Dayak dalam hubungannya dengan ajaran Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kata singkat Dayak berasal dari kata “Manusia Yang Memiliki Daya” yang diberikan oleh Ranying Hatala Langit (Tuhan YME) kepada “Anak” nya yang bernama Dayak itu, agar seluruh hidup dan kehidupan seluruh umat manusia dapat berdampingan dengan Tuhan YME, maka sebelum visi itu terwujud putra-putri-Nya pun pantang mundur (ISEN MULANG), sebagai tanda kesatuan dan kebulatan tekad maka mereka (putra-putri) mengikatkan kain merah dan putih di Kepala sebagai tanda perjuangan. Ada satu pesan utama yang digariskan oleh Ranying Hatala Langit kepada Dayak (anak-Nya) yaitu wajib memahami dan membedakan antara kebenaran dan kebatilan agar dapat menjadikan kehidupan ini berdampingan dengan-Ku. Kusuma Wicitra HM homeschooling.sch.id

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun