Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LSM Saperak, Bantu Ribuan Rakyat Miskin Berobat ke RSUD

27 September 2012   01:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348708390457578211

[caption id="attachment_208187" align="aligncenter" width="224" caption="Acep Sahroni Siliwangi. S.IP (kepala desa yang juga ketua LSM Saperak)"][/caption] Lembaga Swadaya Masyarakat pernah mendapatkan tempat yang baik dihati rakyat, ketika kekuatan negara begitu dominan mencengkeram kehidupan rakyat. Yaitu pada masa rezim orde baru. LSM kala itu benar-benar menjadi salah satu kekuatan civil society yang ikut mendampingi dan memberdayakan rakyat, meskipun dirinya sendiri berada dalam bayang-bayang intimidasi kekuasaan negara yang begitu kuat. Namun demikian, pasca bergulirnya era reformasi, keberadaan LSM justru menjadi kurang begitu sedap di dengarnya, dan terkesan tak mendapat simpaty rakyat. Selain karena bak jamur di musim hujan, orang begitu mudahnya mendirikan LSM, Kiprah mereka yang mengaku LSM pun sudah banyak yang melenceng dari semangat kelahiran LSM itu sendiri. LSM banyak dijadikan alat sebagai sarana untuk kepentingan pribadi demi urusan materi. Meskipun tentu masih ada beberapa LSM yang masih memegang teguh idealisme ke LSM annya. Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang saya anggap masih memegang teguh idealisme itu ada di daerah saya Kabupaten Tasikmalaya, namanya LSM SAPERAK (sarikat peduli rakyat kecil). LSM ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa Pamoyanan Pak Acep S Siliwangi. Basecamp LSM SAPERAK ini ada di Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.  LSM ini baru resmi berdiri sekitar 2 tahun, tapi peran dan kiprahnya sebelum diwujudkan dengan organ LSM sudah sekitar 5 tahun. LSM SAPERAK bergerak dalam bidang pendampingan masyarakat miskin dalam hal mengakses fasilitas kesehatan di rumah sakit. Menurut Ketua LSM SAPERAK Acep S Siliwangi, Masyarakat miskin yang katanya menerima manfaat Jamkesmas dari pemerintah seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari petugas rumah sakit, mereka dipingpong, dipersulit atas nama prosedur birokrasi. Kadang disuruh beli obat di apotik di luar rumah sakit, kadang masih ada yang dimintai uang. Selain itu mereka rata-rata kesulitan dalam hal angkutan ke RSU dan biaya hidup selama dirawat disana. Selain itu, menurut Acep yang selalu berpenampilan nyentrik dengan pakaian khas Sunda dan  memakai blankon ini, masyarakat miskin belum semuanya mendapatkan jamkesmas, jamkesda. Sebagai contoh kekuatan pemerintah daerah Kabupaten saja, hanya sanggup memberikan 10 persen saja masyarakat miskin yang menerima Jamkesda, dari sekitar 30 persen masyarakat miskin yang ada. Mereka sisanya yang tidak menerima jaminan kesehatan itu kan tetap rakyat Indonesia yang secara konstitusi wajib dilindungi dan dibantu kesehatannya oleh negara. Untuk itu LSM Saperak selalu membantu pasien tidak mampu yang harus dirawat di RSUD atau RSHS Bandung meskipun dia tak memiliki kartu jamkesmas atau jamkesda. Setiap hari menurut Acep, pihaknya selalu kedatangan keluarga pasien tidak mampu yang ingin dibantu di dampingi ke RSUD, " Yaa.. sehari 2-3 orang pasien kita dampingi, meskipun harus beradu urat leher dengan petugas rumah sakit" ungkap Acep. LSM Saperak bergerak dengan fasilitas kendaraan angkutan mobil VW tahun 1970 miliknya yang disulap jadi ambulan. "Meskipun mobil tua dan sering mogok, mobil VW saya ini sudah mengangkut lebih seribuan pasien ke Rumah Sakit" tambahnya. Lalu bagaimana untuk operasional relawan atau anggota LSM termasuk untuk kebutuhan operasional kendaraan pengangkut pasiennya? Menurut Acep, selama ini dirinya banyak mengeluarkan dana dari koceknya sendiri, dan ada juga beberapa dermawan yang simpaty dengan perjuangan kami dan ikut membantu, Tapi perhatian dari pemerintah baik Kabupaten maupun provinsi Jawa Barat masih sangatlah minim. " Saya juga sempat kesal dan pernah bicara keras ke Wagub Dede Yusuf saat acara peresmian Pusdai Kec. Pagerageung, ketika suatu saat ada pasien miskin yg anaknya kena kanker, saat itu beliau kunjungan ke Tasik Utara. Disana ada juga Bupati, ketika disampaikan tentang pasien tersebut, Wagub menyanggupi membantu. tapi hingga pasien itu meninggal, Apa yang dijanjikan Wagub tak pernah terealisasi. Makanya saat beliau datang lagi di depan forum saya mencak-mencak.." Kata Acep sambil tertawa lepas. Menurut Acep, LSM Saperak akan menggelar Syukuran berkaitan dengan milad LSM yang dipimpinnya. " Rencananya tanggal 1 Oktober 2012, LSM Saperak akan mengundang para mantan pasien tak mampu yang pernah dibantunya, sekitar 1200 an dari sekitar 42 Desa yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. LSM Saperak yang tadinya hanya di fokuskan membantu pasien tak mampu dari Tasik Utara tapi dalam perkembangannya malah meluas ke berbagai wilayah kecamatan lain yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, bahkan warga Kota tasik dan Garut juga ada. Terutama yang minta dibantu didamping berobat ke RSHS Bandung. Dalam acara tersebut rencananya akan sekalian dengan pemberian sembako dan makanan sehat bagi mereka. " Itung-itung syukuran we mereka sudah sehat lagi, dan kita tambah supaya mereka lebih sehat dengan memberi sedikit makanan minuman sehat, seperti susu, nu kitu mah pan mahal keur rahayat miskin mah" ungkap Acep dengan gaya khasnya. Untuk sembako dirinya sudah mengupayakan dari keluarga besarnya, urunan keluarga. Tapi untuk penunjang kelancaran kegiatan lainnya dia masih berusaha mencari dermawan yang berkenan membantu memberi sedikit kebahagiaan bagi mereka rakyat miskin. Ada satu mimpi besar dirinya yang terus dipikirkan, dia ingin ada fasilitas ambulan yang asli ambulan, di daerahnya ada sarana berobat dengan fasilitas dokter dan obat yang semuanya bisa gratis untuk masyarakat tidak mampu. "Tapi entah mimpi itu bisa diwujudkan atau tidak, Kumaha Pamarentah we bener henteu ngurus rahayatna" pungkas Acep. NB: Bagi yg bermaksud membantu atau memfasilitasi sekiranya ada lembaga, pribadi, perusahaan yg mau menyalurkan bantuan, CSR nya bisa menghubungi : 1. Sekretariat LSM Saperak di jl. raya pamoyanan no 500 desa pamoyanan kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya Jawa Barat. No. HP. 082128943134 an Acep Sahroni 2. No. Rek. Bjb Ciawi 0014226079100 an LSM Saperak

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun