Mohon tunggu...
kurniawan yudi
kurniawan yudi Mohon Tunggu... Aktor - pengusaha

bermain futsal/bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tawuran SMA Cengkareng

29 November 2022   15:10 Diperbarui: 29 November 2022   15:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

6 tahun lalu...
Bayu adalah murid nakal di sekolahnya. Tawuran, membolos, cabut jam sekolah adalah hal yang biasa ia lakukan bersama keempat tempat yang lain, Anjas, Aji, Fadhil, Rama, mereka adalah teman dekatnya sejak SMP. Kelimanya bisa dibilang pentolan di SMA Airlangga. Mereka sering mendapat skorsing bahkan hampir saja tidak naik kelas.

Mengingat hari ini adalah hari dimana Ujian Nasional tingkat SMA berakhir, Bayu dan teman-temannya langsung mencoret-coret seragam sekolah mereka dengan pylox dan spidol. Mungkin hal ini sudah terlihat biasa jika dilihat di negera ini, para siswa sekolah mencoret-coret seragam sekolahnya di hari terakhir Ujian Nasional dengan alasan seragam tersebut tidak akan dipakai lagi.

Setelah melakukan aksi coret mencoret Bayu dan keempat temannya tersebut langsung menuju warung Enyak (warung tempat nongkrong para murid nakal sekolahnya) karena sekolahnya akan melakukan tawuran dengan sekolah lain yang memang sudah ada di dalam daftar musuh SMA Airlangga. Begitu sampai di sana mereka sudah mendapati beberapa anak sekolahnya yang sedang menyiapkan senjata untuk tawuran nanti.

Biasanya mereka menggunakan senjata-senjata tajam seperti celurit, kelewang, samurai, gir besi, bambu runcing atau stick golf untuk tawuran.

"Kapten dateng," Kata salah satu siswa yang biasa dipanggil Pian itu. Sebutan 'Kapten' sendiri diberikan kepada Bayu karena ia selalu menjadi yang paling terdepan disaat tawuran berlangsung.

"Kali ini lawan kita gak main-main, apalagi STM Karya Bakti udah jadi musuh bebuyutan kita," Ujar Anjas yang kini sedang mencari celuritnya di belakang warung.

Fadhil dan Aji masih sibuk dengan gorengan yang mereka lahap.
Berbeda dengan Bayu, anak itu sekarang sedang duduk di pekarangan warung Enyak sambil memainkan korek gas di tangannya. Entah mengapa ia mendadak gelisah, seperti tidak ada niatan untuk tawuran kali ini, sampai Fadhil datang sambil membawa sebuah tahu isi untuknya.

Rama tiba-tiba muncul dari balik pintu warung dengan gir yang ia kalungi di lehernya. "Bay, Karya Bakti udah di jalan tengah kita harus siap siap sekarang juga!"

Bayu langsung langsung terlonjak dari duduknya, padahal kata Riko mereka akan memulainya pada jam 2 siang nanti sedangkan ini saja masih jam 1 siang tetapi Karya Bakti sudah stay di medan tawur terlebih dulu. Bukan masalah apa-apa ia hanya takut kejadian yang pernah diceritakan senior sekolahnya waktu itu, ketika sekolahnya dikepung habis oleh STM Karya Bakti karena anggota sekolah tersebut datang lebih dulu di tempat.
Setelah menyusun strategi untuk nanti di medan tawur, tepat pukul 1.30 siang, SMA Airlangga mulai menuju tempat dimana mereka akan tawuran melawan STM Karya Bakti di jalan tengah dengan menggunakan metromini yang telah mereka bajak.

"Tujuan kita di sini untuk nama baik SMA Airlangga," Ujar Bayu ditengah-tengah metromini tersebut. "Inget motto kita, 'jangan pulang sebelum darah penghabisan', jangan sampe salah satu dari kita kabur dari medan."

Bayu pun memimpin doa demi keselamatan mereka semua walaupun sebenarnya ia sendiri sedang gelisah tidak seperti biasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun