1. Teori Belajar Behavioristik (B. F Skinner)
Teori Behavioristik merupakan teori belajar yang mengatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati dan diukur, sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon dan diperkuat oleh penguatan (Reinforcement). Jadi teori belajar behavioristik ini memiliki 3 Prinsip yakni Stimulus respon, reinforcement, dan Punishment.
Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk teori ini yaitu model pembelajaran langsung (Direct Instruction).
Contohnya Guru menjelaskan dalam kelas dan memberikan pertanyaan(stimulus), lalu siswa menjawab (respon).Â
Siswa akan dianggap sudah belajar jika ia menunjukkan perubahan perilaku nyata. Dari perilaku benar akan mendapatkan reinforcement, namun perilaku salah akan mendapatkan Punishment.
2. Teori Belajar Konstruktivisme (Lev Vygotsky)
Teori  Belajar Konstruktivisme adalah teori menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam membangun pemahaman tentang materi yang telah dipelajari dengan cara mengumpulkan data, menginterpretasikannya, dan menghubungkannya dengan pengalaman masa lalu mereka.Â
Adapun prinsip utama pembelajaran menurut Jean Piaget yakni : Siswa aktif, pengalaman, dan interaksi sosial (asimilasi dan akomodasi) .Â
Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk teori ini yaitu model pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
Contoh : Dalam pembelajaran bahasa indonesia, siswa bekerja kelompok untuk menyusun teks cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi, lalu saling memberi masuk.
3. Teori Belajar Humanistik ( Carl Rogers, Abraham Maslow, Knowles)
Teori Belajar humanistik yang menekankan bahwa siswa merupakan pusat dari proses pembelajaran. Namun Fokusnya bukan hanya pada hasil belajar (nilai dan pengetahuan), tetapi juga pada perkembangan pribadi, perasaan, dan potensi diri siswa secara utuh (kognitif, emosional, maupun sosial)
Dalam kaitannya dengan 8 keterampilan mengajar (8 skill of learning), teori ini menekankan pentingnya keterampilan seperti Giving Reinforcement (memberikan penguatan), Managing the Classroom (mengelola kelas), dan Making Variations in Teaching (membuat variasi mengajar). Dimana guru diharapkan menciptakan suasana belajar yang aman, terbuka, dan menghargai setiap individu agar siswa termotivasi secara intrinsik.
Model pembelajaran humanistik, seperti student-centered learning dan humanizing classroom, berpusat pada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator melalui keterampilan membuka pelajaran yang positif, menjelaskan dengan bahasa mudah, dan menggunakan media yang mendukung nilai dan makna belajar.Â
Metode pembelajaran humanistik menekankan pengalaman pribadi dan refleksi diri siswa. Guru membantu siswa belajar sesuai minat dan kemampuannya lewat keterampilan membuka pelajaran yang menyenangkan, menjelaskan dengan jelas, dan memakai media yang bermakna.Â
4. Teori Belajar Kognitif (Jean Piaget)
Teori belajar kognitif merupakan teori yang menjelaskan bahwa belajar tidak hanya terjadi karena adanya rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon), tetapi juga melibatkan proses berpikir di dalam pikiran seseorang. Artinya, saat belajar, seseorang menggunakan akalnya untuk memahami, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang ia miliki. Jadi, perilaku seseorang tidak bisa dijelaskan hanya dari apa yang terlihat, tetapi juga dari proses mental seperti motivasi, niat, dan keyakinannya.
Contoh metode dan model pembelajarn yang cocok dengan teori ini yakni Discovery Learning (Jerome Bruner)
Model ini mendorong siswa untuk menemukan konsep dan prinsip secara mandiri melalui penyelidikan dan manipulasi informasi. Siswa dihadapkan pada situasi yang menimbulkan kebingungan atau masalah, dan harus aktif mencari pemecahan masalah.
Prosedur Umum Discovery Learning: Stimulasi (Pemberian Rangsangan), pernyataan/Identifikasi Masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian/verifikasi, menarik kesimpulan/Generalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI