Mohon tunggu...
Avry Parhusip
Avry Parhusip Mohon Tunggu... peminum kopi aktif -

cukup cintamu yang abu - abu. hidupmu jangan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Luka #2

13 Januari 2019   11:36 Diperbarui: 13 Januari 2019   11:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa Adam tercipta hanya untuk bersetubuh?

Dan Hawa dibuat untuk menjadi sundal?

                                                                      

Hujan luka, membanjiri halaman hati setiap orang. Kau; pasti juga punya hujan luka.

Entah kau bernaung dimana.

***

Hujan Luka #2

Mae tak pernah belajar dari kesalahan. Memang ia yang terlalu bodoh, atau dia yang candu akan rasa sakit, sehingga secara tak sadar, jiwanya memang akrab dengan kesakitan. Terutama kesakitan hati. Hatinya.

Mae kembali menangis terpuruk sambil menghabiskan botol birnya yang kesepuluh di bar malam ini. Kali ini karena Boni, lelaki yang katanya mencintai nya tetapi tidak. Ia hanya membutuhkan Mae ketika kebutuhan senggamanya sudah tidak bisa ia tahan, dan Mae akan melakukan apa saja untuk memuaskan Boni-nya, agar lelaki itu bahagia, Mae juga. Semua karena cinta.

Mae lupa, semua lelaki yang datang dihidupnya memang hanya ingin selaput dara Mae saja. Entah belasan kali selaput dara Mae ganti kulit, agar bisa dirobek kembali. Semua karena cinta.

Siapa yang tak menyukai Mae, perawakan tinggi dengan kulit putih dan mata bulat. Memiliki 2 lesung pipit dan rambut hitam tebal, juga pandai mendesah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun