Sekarang ini banyak salah paham bahwa ester merupakan jenis oli yang wajib dihindari karena dianggap hanya perlu untuk balapan. Hal ini tidak lepas dari penjelasan soal oli balap yang memang hanya cocok untuk dipakai balapan saja. Namun di oli semacam ini ada tulisan jelas "for race only". Ini tidak ada hubungan dengan oli dengan kata - kata racing di bungkusnya.
Lagipula beberapa oli untuk balapan menggunakan bahan yang memang hanya cocok dipakai untuk balapan. Memang oli tersebut bisa saja mengandung  ester, tapi bukan ester bahan utamanya. Bahan utama adalah bahan lain seperti misalnya castor oil, seperti contohnya Castrol R40 atau Silkolene Castorene.Â
Sementara itu yang sering jadi fokus dalam pembahasan oli racing adalah kandungan ester, seperti misalnya dibahas di otorider.com (28/4/2017). Penjelasan di tmcblog.com (11/3/2014) pun, yang mengatakan oli ester membuat oli menggumpal, sebenarnya merupakan penjelasan kelemahan utama dari oli dengan bahan castor oil atau minyak jarak.Â
Castor oil tidak cocok untuk pemakaian jangan panjang karena lebih mudah menggumpal atau membentuk gum. Selain itu juga minyak jarak tidak cocok untuk dipergunakan untuk kendaraan dengan bahan bakar bensin. Minyak jarak lebih cocok dipergunakan sebagai pelumas untuk kendaraan dengan bahan bakar methanol atau ethanol.
Jadi memang benar oli khusus balap (yang dari bahan castor oil) tidak cocok untuk dipakai sehari hari. Tapi bukan karena kandungan esternya, tapi karena kandungan castor oilnya.
Sementara itu bahan ester justru menjadi bagian penting dari formula oli untuk mesin modern. Ini karena ester mempunyai daya pelicin atau lubricity yang lebih baik dari banyak bahan oli lainnya. Oli dengan bahan PAO atau yang setara dengan PAO (oli grup III+ yang diproses dengan GTL) justru wajib menggunakan campuran ester, karena sifat lubricitynya yang terlalu rendah.
Contoh bisa dilihat dari daftar formula oli yang disusun oleh Cauthelia Nandya, seperti diposting di kupasmotor.wordpress.com (15/9/2016). Terlihat bahwa oli dengan bahan PAO dengan merek AMSOIL, Mobil 1, Shell dan Castrol semuanya menggunakan tambahan ester.
Oli dengan bahan yang lebih murah pun sekarang sudah mulai banyak menggunakan ester karena tuntutan jaman. Sekarang ini oli mesin dibutuhkan agar makin encer demi untuk meningkatkan efisiensi mesin dan mengurangi emisi.Â
Oleh karena itu oli modern dituntut mempunyai lubricity yang makin baik agar masih tetap bisa melindungi mesin walau makin encer. Bila lubricity kurang, maka efisiensi kendaraan justru akan menurun, terutama di rpm sangat rendah dan saat melaju kencang.
Sayangnya ester bukanlah bahan yang biasa dicantumkan di bungkus oli ataupun spesifikasi. Kita hanya bisa mengira - ngira. Seringkali ada oli yang menggunakan bahan PAO atau setara PAO tapi tidak ditambahkan ester. Oli mesin seperti ini mempunyai kemampuan di bawah standar.
Mereka yang ingin oli PAO atau setara PAO dengan harga terjangkau sering mendapatkan oli yang kualitasnya di bawah standar seperti ini. Oleh karena itulah sekarang muncul gerakan untuk menambahkan minyak goreng di oli mesin. Karena minyak goreng mempunyai kemampuan mendekati ester dan mudah didapat (di Indonesia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H