Akhir - akhir ini pemerintah Indonesia meminta warga untuk berdamai dengan Corona. Masyarakat bisa hidup normal di tengah situasi wabah Corona. Presiden mencontohkan bahwa restoran diperbolehkan buka dan pengunjung boleh makan ditempat selama memperhatikan protokol pencegahan virus Corona, yaitu menggunakan masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak. Kapasitas restoran dikurangi 50% sehingga ada jarak antara pengunjung.
Namun di Italia, berdasarkan info dari teman penulis di Italia, justru protokol kesehatan yang membuat restoran tidak berani buka. Padahal keadaan wabah virus Corona jauh lebih baik dari Indonesia. Di saat penularan makin meningkat di Indonesia, maka di Italia justru sudah lama mulai menurun.
Penyebabnya adalah protokol kesehatan yang jauh lebih ketat. Restoran diharuskan untuk menyediakan masker dan sarung tangan kepada tiap pengunjung. Selain itu, restoran juga diharuskan membersihkan dan mensterilkan meja pengunjung setelah mereka selesai makan. Bahkan di beberapa kasus, pemilik restoran diwajibkan untuk melakukan sterilisasi restoran secara menyeluruh.
Kewajiban tersebut dirasa sangat memberatkan pemilik restoran sehingga walau restoran sudah diijinkan untuk beroperasi kembali, banyak pemilik restoran yang tidak berani buka karena takut justru akan rugi bila mereka buka. Proses sterilisasi dan penyediaan alat perlindungan diri membuat biaya operasional jauh meningkat dan tidak sebanding dengan pemasukan.
Bisa dilihat sendiri bagaimana perbedaan standar Eropa dan Indonesia. Di Indonesia tidak ada kewajiban menggunakan sarung tangan. Restoran pun tidak diwajibkan untuk memberikan sarung tangan dan masker. Sterilisasi pun tidak diharuskan dilakukan tiap pengunjung selesai makan.
Tapi apakah yang terjadi di Indonesia perlu di syukuri atau disayangkan?
Sepertinya ini kembali ke masyarakat. Apakah virus Corona sesuatu yang tidak perlu ditakuti atau harus diwaspadai?
