Mohon tunggu...
kupasotomotif
kupasotomotif Mohon Tunggu... Teknisi - pengamat otomotif

Seorang peneliti / konsultan free energi, kesehatan alternatif dan pengamat otomotif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meniru Sukses Vietnam, Perlukah Pencegahan Covid-19 Indonesia Dilakukan dengan Kepanikan?

10 Mei 2020   03:55 Diperbarui: 10 Mei 2020   03:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
VnExpress/Hoang Huy

Vietnam menjadi salah satu negara Asean yang sangat sukses dalam mengatasi penyebaran virus Corona. Dijelaskan di www.vietnam-briefing.com (8/5/2020) bahwa secara keseluruhan ada 288 penderita covid19. 233 diantaranya sudah sembuh. Ada 17 korban baru namun semuanya datang dari luar negeri. Angka ini merupakan angka yang sangat kecil untuk penularan virus Corona di suatu negara.

Sekarang ini Vietnam juga sudah memperbolehkan banyak aktifitas yang tidak kritis dan hanya membatasi aktifitas seperti klub malam dan karaoke. Vietnam juga sudah mulai memperbolehkan sarana transportasi untuk kembali berjalan. Sekolah pun sudah mulai dibuka kembali. Jalan - jalan di Vietnam pun sudah mulai kembali ramai dipenuhi kendaraan.


Satu hal yang bisa disimpulkan dari reaksi Vietnam terhadap penyebaran virus Corona adalah mereka seperti sangat panik. Vietnam langsung menutup diri ketika ada 2 kasus penularan covid19 di akhir bulan Januari 2020, terutama untuk jalan masuk dari Cina. Dan terbukti langkah ini efektif. Bahkan sampai sekarang masih belum ada laporan korban jiwa akibat covid19.

Di Indonesia sendiri pemerintah sengaja mengambil langkah untuk tidak terburu - buru, seperti dijelaskan secara pribadi oleh presiden di covid19.go.id (9/4/2020). Pemerintah juga selalu memberikan gambaran yang positif terhadap penyebaran virus Corona. Pemerintah juga meminta media untuk selalu memberikan berita yang positif untuk mencegah kepanikan.

Namun sayangnya sepertinya cara ini kurang efektif untuk masyarakat Indonesia. Masyarakat bersifat terlalu meremehkan bahaya dari virus Corona. Sudah beberapa kali terjadi penderita virus Corona yang seharusnya melakukan karantina mandiri tapi tetap melakukan aktifitas yang akhirnya menyebabkan penularan masal. Pernah juga terjadi ada penyelenggara panitia seminar yang tidak mau membagikan data peserta seminar padahal ada beberapa peserta yang meninggal karena virus Corona. 

Rasanya kejadian yang sama akan terus berlanjut bila masyarakat merasa virus Corona sebagai penyakit yang tidak perlu ditakutkan. Pemerintah perlu mempertimbangkan cara yang sebaliknya, yaitu menyebar kepanikan di masyarakat. Atau minim memberikan rasa takut yang amat sangat terhadap bahaya penularan virus Corona. Sehingga tanpa disuruh, masyarakat akan mau mengikuti anjuran untuk tetap di rumah.

Perlu diperhatikan juga bahwa walau korban dari virus Corona tidak meningkat tajam, korban karena kelaparan bisa jadi akan meningkat tajam bila PSBB berkelanjutan. PSBB juga sepertinya tidak efektif untuk mencegah penularan dan PSBB juga tidak efektif mencegah kolapsnya ekonomi.

Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang bahaya virus Corona sangat penting demi keberlangsungan hidup banyak orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun