Mohon tunggu...
Kuntoro Boga
Kuntoro Boga Mohon Tunggu... Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementerian Pertanian

Kuntoro Boga Andri. Alumnus IPB 1998, gelar Magister (2004) dan Doktor (2007) dari Saga dan Kagoshima University, Jepang. Peneliti Utama LIPI (2017) dan pernah sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat dan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan. Saat ini Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Modernisasi Pertanian untuk Kesejahteraan dan Keberlanjutan

13 Februari 2025   11:21 Diperbarui: 14 Februari 2025   14:59 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pemanfaatan lahan secara optimal merupakan bagian dari modernisasi untuk kesejahteraan (Sumber: Kutoro Boga)

Sektor pertanian tetap menjadi salah satu penopang utama ekonomi Indonesia, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13% pada tahun 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). 

Guru Besar IPB, Prof. Bungaran Saragih, menyebut bahwa dengan penerapan paradigma agribisnis yang mencakup seluruh rantai nilai, kontribusi sektor ini dapat meningkat hingga 45%. Rantai nilai ini melibatkan semua proses dari produksi hingga pemasaran, yang menciptakan nilai tambah yang signifikan. 

Ekspor produk pertanian juga menunjukkan pertumbuhan menjanjikan, dengan nilai lebih dari Rp620 triliun pada tahun 2024. Komoditas seperti kelapa sawit, kopi, dan kooditas perkebunan lainnya tetap menjadi unggulan yang diminati pasar internasional.

Pemerintah Indonesia terus memperkuat ketahanan pangan melalui berbagai kebijakan strategis. Salah satu langkah utama adalah rencana perluasan lahan pertanian sebesar tiga juta hektar dalam lima tahun ke depan, yang akan memanfaatkan lahan rawa di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua. 

Selain itu, pada tahun 2025, pemerintah berencana meningkatkan mandat biodiesel dari B35 ke B40. Kebijakan ini diperkirakan akan menyerap tambahan 1,5 hingga 1,7 juta metrik ton minyak kelapa sawit, memberikan dampak positif pada stabilitas harga global. 

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk ketahanan pangan di tahun 2025, yang mencakup subsidi pupuk, pembangunan infrastruktur pertanian, dan pengembangan teknologi modern.

Namun, tantangan seperti perubahan iklim dan degradasi lahan tetap menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian. Kekeringan yang melanda sawah di Pulau Jawa, misalnya, menurunkan produktivitas panen secara signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berinvestasi dalam teknologi irigasi hemat air dan varietas tanaman tahan perubahan iklim. 

Selain itu, upaya peningkatan produksi susu nasional melalui program impor sapi perah dari Australia bertujuan untuk menambah populasi sapi hingga satu juta ekor dalam lima tahun. Program ini tidak hanya mendukung kebutuhan susu nasional tetapi juga berkontribusi dalam mengatasi malnutrisi di kalangan anak-anak. Dengan kebijakan komprehensif dan kolaborasi lintas sektor, sektor pertanian Indonesia diharapkan menjadi lebih adaptif, produktif, dan berkelanjutan.

 

Keberhasilan Ekonomi dan Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun