Mohon tunggu...
Kunti Dewi Hambawani
Kunti Dewi Hambawani Mohon Tunggu... Guru - Kuli tinta di SMAN 8 Merangin Jambi

pemelajar dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Urgensi Bekal Awal Wirausaha bagi Mahasiswa Abad XXI

21 Mei 2024   17:33 Diperbarui: 21 Mei 2024   18:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kalam.umi.ac.id/course/info.php?id=16597

Society 5.0, sering orang menyebutnya sebagai zaman yang apa-apa serba IT. Bahkan beberapa aktivitas kan beralih dari tangan dan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin atau robot. Transformasi ini jauh lebih menglobal, menintegrasikan teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari secara keseluruhan. Sesungguhnya teknologi tersebut pun dibuat oleh manusia akan tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang melakukannya. Dengan memanfaatkan perkembangan tersebut, mahasiswa sebagai generasi muda  memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan yang sukses di abad XXI. Sebagaiman yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum diakun youtubenya  “Mahasiswa abad XXI, membuka peluang dengan edupreneur, mensosialisasikan, menggerakkan sayap-sayap kesemestaan”. Jadi, jelas mahasiswa sebagai generasi pemikir kritis, kesempatan ini harus dimanfaatkan.

Perubahan pasti akan membawa dampak yang signifikan di segala lini. Tantangan yang dihadapi semakin kompleks, mahasiswa perlu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Lantas bagaimana profil wirausahawan abad XXI? Seorang mahasiswa harus memiiki visi mampu melihat peluang dan memanfaatkan inovasi untuk menciptakan solusi baru. Cepat beradaptasi dengan perubahan dan siap menghadapi tantangan yang dinamis. Teknologi sudah melesat kian jauh, mahasiswa yang tidak terkoneksi dengan situasi akan tertinggal. Inovasi akan muncul jika daya nalar aras tinggi benar-benar digunakan secara bijak dan matang.

Transformasi dari yang tradisional menjadi digital menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi bisnis berkelanjutan dengan berbasis data. Lahan pekerjaan yang dapat dilakukan secara online menjadi produk sasaran yang sangat menggiurkan. Jika masyarakat awam mampu berpenghasilan lebih dengan memanfaatkan digitalisasi, mengapa mahasiswa abad XXI tidak? Mari segera beranjak untuk menemukan inovasi baru untuk mendayagunakan segala aspek kompetensi yang dimiliki. Ciptakan ruang-ruang untuk meraih peluang bisnis yang menjanjikan.

Kesemuanya tentu membutuhkan modal awal yaitu memiliki keterampilan dan mindset yang tepat untuk menjadi wirausahawan. Berani mengambil risiko (Gagal, rugi itu bukan masalah) dan keluar dari zona nyaman.  Terus mengkaji pasion masyarakat dengan brand baru yang tentunya beda dengan kompetitor. Berkolaborasi dengan TIM. Tidak ada yang berjalan sendiri, bergayut satu sama lain akan mudah mengatasi kendala apapun. Membangun relasi dengan mentor, investor, dan mitra bisnis yang tepat. Mengatasi setiap tantangan dengan menganalisis masalah, mengevaluasi ide, dan mengambil keputusan akan langkah selanjutnya. Terus belajar, menguatkan semangat pantang menyerah, dan menyerahkan kepadaNya sebagai pemilik segalanya.

Setelah modal awal benar-benar dipahami dan dimiliki maka selanjutnya adalah bekal kemampuan membaca segala aspek kehidupan (berliterasi), mahasiswa abad XXI akan mampu menemukan celah-celah kosong tersebut untuk membuka peluang bisnis digital. Sebagai misal berwirausaha literasi. Seperti yang disampaikan kembali oleh pernyataan Dr. M. Rohmadi bahwa untuk mewujudkan wirausahawan literasi bagi multigenerasi abad XXI harus menguasai enam keterampilan dasar literasi (6K) yaitu literasi (1) menulis membaca, (2) numerik, (3) sains, (4) digital,  (5) keuangan, dan (6) budaya dan kewarganegaraan (alexa.infoterkini.com).


Bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan aplikasi digital dapat membuat pengembangan aplikasi yang dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. Pengembangan aplikasi yang memudahkan guru atau dosen akan memberikan kemudahan sarana dalam proses pembelajaran. Di bidang sosial, basis aplikasi akan mempermudah layanan dan keuangan. Oleh karenanya, mahasiswa abad XXI jangan engan melihat kaca mata peluang bisnis, mewujudkan wirausaha tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk melakukan suatu pekerjaan. Bermodal ide dan kreativias akan memberikan pundi-pundi secara tiba-tiba. Jadilah motor jangan hanya memonitor. 

Merangin, 21 Mei 2024

(Bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa)

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=sRv2tB9-V6w

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun