Membatik di kalangan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang merupakan praktek baik pelajaran Prakarya dan Kerausahaan di kelas X. Pengenalan batik di mulai dari siswa mempresentasikan motif batik dari daerah masing-masing yang di kenakan setiap hari sabtu saat jam pelajaran, kemudian membuat desain motif batik di kertas dan dipindahkan pada kain mori yang berukuran 30cm x 30cm.
Praktek mencanting di perkenalkan kepada  agar siswa memahami bahwa untuk membuat satu kain batik yang baik ternyata  memerlukan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa, latihan terus menerus sampai pada tingkat mahir. Hal inilah yang ditekankan pada pembelajaran membatik. Ada value tertentu agar kain batik tulis ini bisa diminati orang lain.
Di TN sendiri proses pewarnaan batik tulis ini semi modern, dengan mewarnai langsung lebih dari 2 warna (bisa 6 warna). Sehingga tampilan batik lebih indah.
Pengalaman membatik di kelas/lab. PKwu, sebenarnya merupakan kelanjutan dari belajar membatik secara outingclass dengan pakar di sekitar candi Borobudur. Seluruh siswa klas X secara bergantian di ajak ke Omah Mbudur asuhan pak Nooryanto berlatih proses membatik dari awal sampai mewarnai (1 warna). Dari pukul 08.00 - 13.00. Yang lebih meriah makan siang dilakukan di tempat latihan dengan menu Ndeso, seperti ada pecel, lauk tempe/tahu bacem, dsb.
Disamping mendapatkan ilmu dan kwterampilan membatik, siswa juga memeperoleh wawasan lain tentang banyak hal, khususnya historical ke kecandian, ekonomi dan wisata di daerah Borobudur.
