Waktu Pertama Kali Ikut Kelas Healing…
Aku merasa powerful.
Aku merasa “bangkit.”
Tapi jujur saja… aku juga mulai menikmati validasi dari cerita luka yang aku bagikan.
Setiap kali aku posting tentang inner child, tentang trauma relasi, atau luka-luka batin, selalu banyak yang like dan komen:
"Kamu kuat banget."
"Aku juga ngerasa gitu."
"Kamu inspiratif."
Tanpa sadar, luka menjadi identitas baruku.
Dan itulah jebakan yang ingin aku bahas hari ini.
Spiritual Branding itu Adalah Ketika Healing Menjadi “Persona”
Di era self-growth dan spiritual awakening, banyak dari kita membangun personal brand yang kelihatannya “sadar,” “trauma-informed,” bahkan “empatik.”
Tapi coba jujur deh…
Apakah kita benar-benar healing?
Atau hanya menciptakan identitas baru yang lebih diterima secara sosial?
“Aku bukan lagi si korban… tapi aku adalah orang yang pernah terluka dan sekarang bijak.”
Tapi kalau dilihat lebih dalam, kadang itu hanya upgrade dari trauma lama bukan benar-benar integrasi.