Persoalan yang paling pelik adalah ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan BBM, antrian yang panjang di SPBU, harga eceran BBM yang tidak wajar bagai benang kusut yang sulit diurai. Masalah BBM di Lembata telah mencapai titik kronis. Bayangkan, satu botol aqua besar pertalite dijual dengan harga Rp.50.000. Sayang, pemerintah seperti tak berdaya.
Kiranya semangat tokoh-tokoh dalam memperjuangkan otonomi Lembata dan pemain Persebata Lembata dan masyarakat Lembata dalam cerita sukses ETCM XXXI dapat menginspirasi pemimpin Lembata yang diberi tanggung jawab mengurus Lembata untuk mengurai persoalan yang menumpuk di Lembata. Hanya dengan kepekaan dari pemimpin, kebutuhan "ribu ratu" Lembata dapat dilayani dengan baik. Dengan demikian, citia-cita otonomi Lembata bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H