Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyelami Masa Kecil di Pantai Leuwayan (Catatan Liburan di Kampungku)

19 Juli 2022   08:26 Diperbarui: 19 Juli 2022   09:04 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Leuwayan. Foto Beni Apeworen. Sumber WA pribadi.

Mandi laut di pantai Leuwayan. Dok.pribadi
Mandi laut di pantai Leuwayan. Dok.pribadi

Pantai memang memiliki daya tarik tersendiri. Pantai selalu menawarkan keindahan. Pantai merupakan tempat yang pas untuk melepas penat. Di pantai orang bisa memandang lautan luas. Di pantai, orang boleh memilih untuk bersantai. Menikmati angin yang selalu menerpa wajah. Atau merasakan hangatnya tubuh dibasuh air laut.

Pantai adalah tempat favorit saya saat kecil dulu. Ke pantai adalah agenda tetap di masa kecil dahulu. Mandi laut lalu berjemur sembari menunggu nelayan pulang melaut adalah aktivitas yang rutin. Di pantai, bersama teman-teman kami menghabiskan waktu seharian. Mandi sepuasnya tanpa takut kehabisan air. Dan baru pulang ke rumah saat malam menjelang.

Moment yang tidak terlewatkan di pantai Leuwayan adalah menyaksikan sunset. Aktivitas satu ini sayang kalau ditinggalkan. Panorama eksotis saat matahari terbenam memang memanjakan mata setiap orang yang memandangnya. Saat matahari pelan-pelan merayap turun, sebelum ditelah bumi, langit yang memerah jingga adalah panorama alam terindah untuk dinikmati. Perubahan warna langit dari biru  menjadi kemerahan sungguh memakau siapa saja.

Di Leuwayan, ada banyak tempat menyaksikan keindahan panorama senja. Dan salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan mentari saat senja hendak menjemput malam adalah tugu Tatong. Tepat di sebelah gapura masuk desa Leuwayan ini, Anda bebas menikmati moment mentari ditelan cakrawala hingga tenggelam di laut Flores.

Selama menunggu matahari tenggelam, menikmati sore dengan semilir angin senja terasa kurang lengkap bila tidak ditemani kopi, teh, atau cemilan. Tapi jangan takut. Saat ini, di samping tugu Tatong Om Toni Amuntoda sedang membangun sebuah lopo yang menyediakan semua kebutuhan untuk menemani Anda menikmati sunset. Sebuah paket komplet sunset: menyaksikan sunset sambil menyeruput kopi, atau menyeduh teh.

Tugu Tatong di pintu masuk desa Leuwayan. Foto Beni Apeworen. Sumber WA pribadi.
Tugu Tatong di pintu masuk desa Leuwayan. Foto Beni Apeworen. Sumber WA pribadi.

Liburan kali ini punya kesan tersendiri bagiku. Mandi laut dan menikmati senja di pantai membawa saya mengenang saat kanak-kanak. Di pantai Leuwayan, saya menyelami kisah-kisah masa kecil dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun