Kampung Batik Giriloyo ialah salah satu desa wisata yang terletak di Kabupaten Bantul Yogyakarta, desa ini begitu khas dengan batik tulisnya yang merupakan warisan keraton Ngayogyokarto Hadiningrat dari tahun 1600an silam.
Hal ini yang menjadikan Kampung Batik Giriloyo adalah salah satu sentra batik yang terdapat Gazebo Wisata Giriloyo, Karang Kulon, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Kampung Batik Giriloyo terdapat berbagai macam jenis batik, mulai dari motif batik yang klasik peninggalan kerajaan Mataram hingga motif batik yang sudah mengikuti sentuhan-sentuhan yang baru. Kampung Batik Giriloyo memiliki hal yang unik dari yang lain, karena batik-batik yang dijual memiliki filosofi yang sangat mulia.
Motif-motif batik yang terdapat di Kampung Batik Giriloyo antara lain, seperti Sidoasih yang bermakna supaya selalu tertanam rasa belas kasih, Sidomukti supaya bisa mencapai kehidupan yang mulia, Wahyu Tumurun memiliki arti supaya yang memakai batik selalu mendapatkan petunjuk dari Tuhan, dan Teruntum supaya selalu bisa menuntun dalam rumah tangga.
Menurut penuturan dari salah satu pembatik Kampung Batik Giriloyo mengungkapkan bahwa Batik Giriloyo sudah mulai ditekuni dari sejak awal abad ke-17 dan sudah dikenal dari ratusan tahun yang lalu. Maka tidak heran Motif Batik Khas Kampung Giriloyo ini beragama dan batiknya pun sudah dikenal hingga mancanegara.
Di Kampung Batik Giriloyo ini terdapat 600 orang pengrajin batik, yang mana hampir semua pengrajin tersebut adalah ibu rumah tangga yang berumur 25 tahun sampai 75 tahun. Alasan ibu-ibu rumah tangga tersebut menjadi seorang pengrajin batik adalah karena membatik bisa mereka lakukan di rumah, tidak perlu jauh-jauh keluar, dan tetap bisa menjaga serta mengawasi anak-anak mereka dirumah.
Dengan adanya paguyuban Kampung Batik Giriloyo ini membuat tidak ada lagi persaingan antar pengrajin batik dikarenakan mereka bisa berjualan bersama di galeri atau mereka juga dapat bekerja sebagai pemandu wisata bagi para turis yang berkunjung ke Kampung Batik Giriloyo dengan begitu mereka juga akan mendapatkan penghasilan tambahan.
 Permasalahan yang terjadi di Kampung Batik Giriloyo ialah dikarenakan pengrajin batik yang merupakan ibu-ibu dengan sumber daya manusia yang kurang memadai, sehingga mengakibatkan pembelian serta penjualan batik Kampung Giriloyo ini hanya bisa dilakukan secara langsung di galeri dan tidak bisa berjualan di Online.Â
Dengan adanya permasalahan tersebut, penghasilan para pengrajin hanya dapat tertuju kepada orang yang datang ke Kampung Batik tersebut.
Pada Tahun 2015 Kampung Batik Giriloyo mendapatkan bantuan dari Perindustrian Peradangan dalam membangun galeri. Dimana keberadaan Galeri ini sangat membantu, dengan begitu para pengrajin batik dapat berjualan batik disana secara bersama-sama yang dimana hal tersebut sangat meningkatkan penjualan batik mereka.Â
Dengan pendapatan saat itu sebesar 1 M sebelum pandemi. Dengan adanya bantuan pemerintah tersebut membuat Kampung Batik Giriloyo menjadi lebih cantik dan tertata dengan rapi, terdapat pula lahan parkir yang luas, dan yang paling mengesankan dibangunnya museum batik yang menjadi satu-satunya museum batik di Jogja.
