Mohon tunggu...
Kukuh Fany Fatkhuloh
Kukuh Fany Fatkhuloh Mohon Tunggu... profesional -

:::Terlahir untuk menjadi luar biasa:::

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Telaah Film GIE: Keteladanan Bagi Para Aktivis

29 Oktober 2014   20:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Lebih baik diasingkan daripada harus menyerah pada kemunafikan” (Soe Hoek Gie).

Bagi para aktivis nama Soe Hoek Gie ini begitu tenar. Siapa tak kenal sosok ini? Soe Hoek Gie terlahir ketika perang berkecamuk dipasifik, dan ketika menjadi Mahasiswa ia adalah orang yang selalu mengkritisi pemerintahan Soekarno dengan tulisannya. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi semangat pemberontakannya? Jawabnya tidak lain adalah demi "kebebasan". Kita tidak akan hidup bebas seperti ini kalau tidak karena melawan. Keadilan dan kesejahteraan masyarakat harus diperjuangkan.

Sebagai tokoh intelektual, perjuangan dia adalah lewat pena. Melalui analisisnya yang tajam ia gamblangkan kebobrokan pemerintahan Soekarno. Dan melalui diskusi-diskusi intens dikampus dengan organisasi MAPALAnya dia kobarkan semangat perlawanan terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan.

Apa yang perlu kita teladani ?

Soe hoek gie adalah sosok yang peduli terhadap rakyat tertindas. Dia adalah sosok yang independent, yang tidak mau terlibat dalam organisasi-organisasi yang sarat kepentingan, seperti GMNI, HMI dan PEMKRI (waktu itu). Dia merasa bahwa organisasi-organisasi itu telah didomplengi dan sarat muatan politik.

Benar saja, ketika orde lama tumbang dan digantikan dengan orde baru, tokoh pemuda dari organisasi ekstra kampus seperti GMNI, HMI dan PEMKRI berbondong-bondong masuk dalam sistem pemerintahan orde baru. Itu bagus saja, jikalau semangat dan idealisme yang melatarbelakangi mereka ketika masih dikampus tetap ada ketika mereka sudah menjadi wakil rakyat. Tetapi kenyataan berkata sebaliknya, idealisme mereka tergadaikan, mereka masing-masing sibuk memperkaya diri mereka tanpa memperhatikan nasib rakyat banyak, itulah yang disayangkan oleh Soe.

Soe menyadari bahwa pemerintahan orde baru yang berhasil menggulingkan orde lama itu adalah karena keterlibatan Soe juga. Ketika soemitro sudah tidak lagi idealis, buntut kekecewaan soe adalah dengan mengkritik habis-habisan pemerintahan orde baru. Karena dimasa orde baru inilah keadilan justru semakin jauh dari harapan. Pemerintah semakin otoriter dengan dukungan militernya, dan masyarakat semakin dibuat tidak kritis dan semakin sengsara. Hingga kematiannya Soe meninggalkan harapan besar kepada kita, bahwa kelak bangsa ini akan menjadi bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, maka dari itu bangsa ini membutuhkan banyak sosok-sosok seperti Soe Hoek Gie.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun